Puisi Subagio Sastrowardoyo

Puisi: Di Negeri Asing (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Di Negeri Asing (I) Rindu Janganlah berjalan ke daerah utara di mana hari makin sempit dan udara telah sebak oleh layap burung mati. Tanah…

Puisi: Salju (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Salju Asal mula adalah salju sebelum tercipta Waktu sentuhan perawan seringan kenangan adalah semua yang disebut bumi dan udara terus bic…

Puisi: Ambarawa 1989 (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Ambarawa 1989 Sebelum tidur istriku menyulam di bawah lampu temaram. Sebuah bunga biru dengan latar kelabu yang akan diberi pigura dan diga…

Puisi: Senja (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Senja Aku tak tahan melihat senja Kututup daun pintu supaya tak tembus sinarnya Saat paling baik adalah bera…

Puisi: Manusia Pertama di Angkasa Luar (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Manusia Pertama di Angkasa Luar Beritakan kepada dunia Bahwa aku telah sampai pada tepi Darimana aku tak mu…

Puisi: Sodom dan Gomora (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Sodom dan Gomora Tuhan tertimbun di balik surat pajak berita politik pembagian untung dan keluh tangga kurang air. Kita mengikut se…

Puisi: Dan Kematian Makin Akrab (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Dan Kematian Makin Akrab (Sebuah Nyanyian Kabung) Di muka pintu masih bergantung tanda kabung Seakan ia tak …

Puisi: Daerah Perbatasan (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Daerah Perbatasan (1) Kita selalu berada di daerah perbatasan  antara menang dan mati. Tak boleh lagi ada kebimbangan memilih keputusan: Ada…

Puisi: Keharuan (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Keharuan Aku tak terharu lagi sejak bapak tak menciumku di ubun. Aku tak terharu lagi sejak perselisihan tak selesai dengan ampun…

Puisi: Soneta Laut (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Soneta Laut Laut, di mana mata airmu supaya aku bisa kembali ke asalmu Laut, di mana mata anginmu supaya aku bisa mengikuti arusmu Jika kehadiran tak…

Puisi: Matinya Seorang Penyair (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Matinya Seorang Penyair Napas begitu tipis seperti kaca jangan dipecahkan dengan berkata-kata keheningan jadi…

Puisi: Bulan Ruwah (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Bulan Ruwah Kubur kita terpisah dengan tembok tinggi Sebab aku punya Tuhan, dia orang kapir. Di Yaumul-Akhir roh kita dari kubur akan…
© Sepenuhnya. All rights reserved.