Puisi Sedih

Puisi: Kangen (Karya W.S. Rendra)

Kangen (1) Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku menghadapi kemerdekaan tanpa cinta kau tak akan mengerti segala lukaku kerna …

Puisi: Teteskan Sedikit Saja Airmata Kita (Karya Nurdin F. Joes)

Teteskan Sedikit Saja Airmata Kita Teteskan sedikit saja airmata kita Masih banyak saudara kita, pedih menderita Ada yang belum makan pagi …

Puisi: Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu (Karya Kurnia Effendi)

Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu Sahabat semua, ini langkah yang sungguh berat Saat seluruh perasaan tertanam semakin erat Tapi, p…

Puisi: Sia-Sia (Karya Chairil Anwar)

Sia-Sia (Versi Deru Campur Debu) Penghabisan kali itu kau datang membawa karangan kembang Mawar merah dan melati putih: darah dan suci. Kau tebarka…

Puisi: Pertempuran Batin (Karya A. Munandar)

Pertempuran Batin Membingungkan betapa kita menenun dan terus menenun kejujuran demi kejujuran hanya demi melahirkan satu kebohongan y…

Puisi: Episode Air Mata (Karya A. Munandar)

Episode Air Mata ( 1) Dengan hati dengan hati-hati senja sebagai saksi perasaan sebagai bukti Dua manusia asing bertemu, berb…

Puisi: Menangis (Karya Rustam Effendi)

Menangis Alangkah benciku mendengar tangis kalau menangis karena sakit. Alangkah marahku mendengar tangis, kalau orang disingg…

Puisi: Tentang Kamu Padaku (Karya Raedu Basha)

Tentang Kamu Padaku Aku masih takut pada luka, kenapa kau panggil dirinya menusuk ulu dada. Aku masih perih,…

Puisi: Tengah Malam (Karya Joko Pinurbo)

Tengah Malam Badai menggemuruh di ruang tidurmu. Hujan menderas, lalu kilat, petir dan ledakan-ledakan wakt…

Puisi: Luka Ini (Karya Mustiar AR)

Luka Ini Malam ini Ia mengemas lukanya Nyeri ia bawa berlari Di matanya Sungai sudah mengering Hingga insan menjadi keriting Ibu …

Puisi: Biar (Karya Mustiar AR)

Biar Kalau saja langit bisa kutampal  akan kutampal langit itu biar orang miskin itu tak kehujanan biar orang miskin itu tak kepanasan.…

Puisi: Lara Hati (Karya Rin)

Lara Hati Dua hati saling menyatu Kata sakral keluar dari mulutmu Sehidup semati, suka duka tetap bersama Namun, kau lenyapkan semuanya Kau lari tanp…

Puisi: Nisan (Karya Chairil Anwar)

Nisan Untuk Nenekanda Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu di atas d…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.