Puisi Sapardi Djoko Damono

Puisi: Aku Ingin (Karya Sapardi Djoko Damono)

Aku Ingin aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan  kayu kepada api yang menjadikannya abu. aku ing…

Puisi: The Rest is Silence (Karya Sapardi Djoko Damono)

The Rest is Silence (1) (Hamlet, William Shakespeare) Apakah kau percaya pada arwah gentayangan yang ada dan…

Puisi: Ruang Tunggu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Ruang Tunggu Ada yang terasa sakit di pusat perutnya ia pun pergi ke dokter belum ada seorang pun di ruang tunggu beberapa bangku panjan…

Puisi: Hawa Dingin (Karya Sapardi Djoko Damono)

Hawa Dingin Dingin malam memang tak pernah mau menegurmu, dan membiarkanmu telanjang; berdiri saja ia di su…

Puisi: Topeng (Karya Sapardi Djoko Damono)

Topeng (1) ( untuk Danarto ) Ia gemar membuat topeng. Dikupasnya wajahnya sendiri satu demi satu dan digantungkannya di dinding. "Aku …

Puisi: Kamar (Karya Sapardi Djoko Damono)

Kamar Ketika kumasuki kamar ini pasti dikenalnya kembali aku suara langkahku, nafasku dan ujung-ujung jar…

Puisi: Pohon Rambat (Karya Sapardi Djoko Damono)

Pohon Rambat Pohon rambat itu mendaki anjang-anjang yang kaujalin di pekarangan belakang rumahmu. Pada pa…

Puisi: Variasi pada Suatu Pagi (Karya Sapardi Djoko Damono)

Variasi pada Suatu Pagi (1) sebermula adalah kabut; dan dalam kabut senandung lonceng, ketika selembar daun luru…

Puisi: Di Sebuah Halte Bis (Karya Sapardi Djoko Damono)

Di Sebuah Halte Bis     Hujan tengah malam membimbingmu ke sebuah halte bis dan membaringkanmu di sana. Kau mema…

Puisi: Pada Suatu Pagi Hari (Karya Sapardi Djoko Damono)

Pada Suatu Pagi Hari Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil  berjalan tunduk sepanjang lorong itu.  Ia ingin pagi itu hujan …

Puisi: Hujan, Jalak, dan Daun Jambu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Hujan, Jalak, dan Daun Jambu Hujan turun semalaman. Paginya jalak berkicau dan daun jambu bersemi; mereka tidak mengenal gurindam …

Puisi: Dendam (Karya Sapardi Djoko Damono)

Dendam dendam berbatu-batu menikung menikung lagi ke arah-Mu seperti pasti Engkau menunggu langit yang mendengarkan dengan cermat kata yang diucapkan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.