Puisi Rustam Effendi

Puisi: Kolam (Karya Rustam Effendi)

Kolam Di tengah kolam yang éndah tenang, berenang seekor gangsa. Sayapnya putih bulunya jernih, jernih biji matanya. Bak pulai …

Puisi: Mencahari (Karya Rustam Effendi)

Mencahari Bersalut ratna diselang emas berhari-hari,     Itulah kalung perjalanan hidupku; membenturkan kesenangan cahaya nubari.     Tiada…

Puisi: Alam (Karya Rustam Effendi)

Alam Alam!!! Alangkah sebatnya suara ini, dikeluhkan nyawa, kalbu nurani, yang tengah berkhali menanti Zaman. Alam, penuh oléh duri dusta…

Puisi: Tanah Air (Karya Rustam Effendi)

Tanah Air O, tanah airku, yang éndah sangat, Berpandang katifah  hijau, berlembah, bekasan danau, berlangit bertudung awan, bergunung berbu…

Puisi: Lautan (Karya Rustam Effendi)

Lautan Terdengar derai ombak, bercerai, Terhampar ke pantai, sorai terurai. Mengaum deram, derum lautan, Walaupun di dalam mal…

Puisi: Menangis (Karya Rustam Effendi)

Menangis Alangkah benciku mendengar tangis kalau menangis karena sakit. Alangkah marahku mendengar tangis, kalau orang disingg…

Puisi: Mengeluh (Karya Rustam Effendi)

Mengeluh (1) Bukanlah béta berpijak bunga, melalui hidup menuju makam. Setiap saat disimbur sukar bermandi darah, dicucurkan dendam. Mena…

Puisi: Bukan Béta Bijak Berperi (Karya Rustam Effendi)

Bukan Béta Bijak Berperi     Bukan béta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair;     Bukan béta budak Negeri, musti menurut undangan …

Puisi: Berkawan (Karya Rustam Effendi)

Berkawan                Seorang Beta melenggang                  Keliling Sunyi yang bening        Gemetar Beta tersadar     Menggi…

Puisi: Malam (Karya Rustam Effendi)

Malam Runduk mantari masuk peratai. Meniduri bumi memeluk memp'lai. Lindap cahaya, lemas suwarai, Merimah mata menyapuh pe…
© Sepenuhnya. All rights reserved.