Puisi: Kuburan Bunda (Karya Rustam Effendi) Kuburan Bunda Kalau kanak dipetik tahun, Batal berasak di pangku ibu, Tegap tangan berpulun-pulun, Ke mana ibu ke situ aku. Pekik "ibu" men…
Puisi: Bunda dan Anak (Karya Rustam Effendi) Bunda dan Anak Masak jambak, buah sebuah diperam alam di ujung dahan. Mérah darah beruris uris, bendéra masak bagi seléra.…
Puisi: Di Tengah Sunyi (Karya Rustam Effendi) Di Tengah Sunyi Di tengah sunyi menderu rinduku, seperti topan. Meranggutkan dahan, mencabutkan akar, meranggutkan kembang kalbu…
Puisi: Kolam (Karya Rustam Effendi) Kolam Di tengah kolam yang éndah tenang, berenang seekor gangsa. Sayapnya putih bulunya jernih, jernih biji matanya. Bak pulai …
Puisi: Mencahari (Karya Rustam Effendi) Mencahari Bersalut ratna diselang emas berhari-hari, Itulah kalung perjalanan hidupku; membenturkan kesenangan cahaya nubari. Tiada…
Puisi: Alam (Karya Rustam Effendi) Alam Alam!!! Alangkah sebatnya suara ini, dikeluhkan nyawa, kalbu nurani, yang tengah berkhali menanti Zaman. Alam, penuh oléh duri dusta…
Puisi: Tanah Air (Karya Rustam Effendi) Tanah Air O, tanah airku, yang éndah sangat, Berpandang katifah hijau, berlembah, bekasan danau, berlangit bertudung awan, bergunung berbu…
Puisi: Lautan (Karya Rustam Effendi) Lautan Terdengar derai ombak, bercerai, Terhampar ke pantai, sorai terurai. Mengaum deram, derum lautan, Walaupun di dalam mal…
Puisi: Menangis (Karya Rustam Effendi) Menangis Alangkah benciku mendengar tangis kalau menangis karena sakit. Alangkah marahku mendengar tangis, kalau orang disingg…
Puisi: Mengeluh (Karya Rustam Effendi) Mengeluh (1) Bukanlah béta berpijak bunga, melalui hidup menuju makam. Setiap saat disimbur sukar bermandi darah, dicucurkan dendam. Mena…
Puisi: Bukan Béta Bijak Berperi (Karya Rustam Effendi) Bukan Béta Bijak Berperi Bukan béta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair; Bukan béta budak Negeri, musti menurut undangan …