Puisi Rita Oetoro

Puisi: Kenyataan (Karya Rita Oetoro)

Kenyataan 'waktu akan menyembuhkan segala luka' — sabda sang bijak so be it — but the scars, dear one the ugly scars will remain — as long as…

Puisi: Silhouette (Karya Rita Oetoro)

Silhouette  (1) anno 1951 ketika usiaku delapan — paman hiap mengajarku naik sepeda dan menyusuri tepian kota desau daun-daun bambu pekik anak-anak d…

Puisi: Juni 1967 (Karya Rita Oetoro)

Juni 1967 kembali seorang anak kita pergi ke surga dan hari-hari jadi kelabu peganglah tanganku apa sebenarnya yang dikehendaki tuhan atas kita? Sumb…

Puisi: Februari 1965 (Karya Rita Oetoro)

Februari 1965 sepi rasanya sore ini meinandang lewat jendela anak kita baru saja dikebumikan kau tahu — anak kita lelaki dan telah kutuliskan sebuah …

Puisi: Mei 1966 (Karya Rita Oetoro)

Mei 1966 — nyonya, bayi apa     yang nyonya rindukan? — seorang gadis kecil — dan     dokter tertawa     karena gagasan Freud     tidak tepat kali in…

Puisi: In Memoriam E. R. (Karya Rita Oetoro)

In Memoriam E. R. orang — orang yang beriman dan melakukan amal kebaikan bagi mereka taman-taman firdausi sebagai tempat kediaman 107 juz XVI surah 1…

Puisi: In Abstracto (Karya Rita Oetoro)

In Abstracto warna — warna bianglala — baur dalam deru alfa dan omega, ketika samar kudengar — stanza penyair sappho 1989 S umber:  Sangkakala (1996)…

Puisi: Elegi (Karya Rita Oetoro)

Elegi ternyata belum sepenuhnya — daku pasrah sumarah: masih juga kebimbangan menjadi pedang bermata dua, terhunus tajam di tubir jurang! 1992 S umbe…

Puisi: Romansa (Karya Rita Oetoro)

Romansa yang tersurat dan yang tersirat — kadangkala membuat kita tertawa dan menangis pada saat yang sama, bukan? biar, biarkan mereka mengatakan ki…

Puisi: Interlude (Karya Rita Oetoro)

Interlude — toujours, quand on connait l’amour on connait aussi les pleurs — (dr. h.r. van heekeren +) taman eden yang tersisa — sejak apel pertama d…

Puisi: Pandak, Sebuah Desa (Karya Rita Oetoro)

Pandak, Sebuah Desa dekap aku, kekasih dekap aku — di kebun bambu biarpun tahu — cinta akan menikam kita sampai akhir waktu 1977 Sumber: Dari Sebuah …

Puisi: Panorama (Karya Rita Oetoro)

Panorama lembah itu tidak seberapa luas di tepi kota — dan hijau semata hijau perdu-perdu liar serta gemuruh air terjun di batu-batu sungai 1975 Sumb…

Puisi: Requiem (Karya Rita Oetoro)

Requiem dari tiada - kembali kepada ketiadaan dari ada - menjelma ke dalam keabadian bila akhir tiba relakan jasadku - bagi: ilmu kedokteran dan lemb…

Puisi: Meditasi (Karya Rita Oetoro)

Meditasi pada akhirnya kita pun pasrah — karena tidak bisa mengusir bayang-bayang kita sendiri 1974 Sumber: Dari Sebuah Album (1986) Analisis Puisi :…

Puisi: Panen (Karya Rita Oetoro)

Panen - masli dewi sri — dalam jubah keemasan terbaring di sini rezeki — dari jerih petani terhampar di sini 1975 Sumber: Dari Sebuah Album (1986) An…

Puisi: Misa (Karya Rita Oetoro)

Misa di ujung kembara — kuketuk pintu rumahmu aku lapar — kau beri aku makan aku dahaga — kau beri aku minum hanya — dalam diam dan percaya, diriku k…

Puisi: Yogyakarta (Karya Rita Oetoro)

Yogyakarta Sepokok beringin tua yang kesepian merenungi silsilah berkepanjangan mengapa tergesa-gesa - senja hari belum tiba 1975 Sumber: Horison (Ju…

Puisi: Reuni (Karya Rita Oetoro)

Reuni apakah yang telah kita kerjakan selama ini? menatap kembali potret-potret menguning — I was a dreamer and      still am — 1975 Sumber: Dari Seb…

Puisi: Angin Dusun (Karya Rita Oetoro)

Angin Dusun kami orang-orang pedataran jauh dari pantai dari gunung subur tanah sumber perut kami sawah-sawah dan kebun kelapa hati kami tersangkut d…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.