Puisi: Episode Air Mata (Karya A. Munandar) Episode Air Mata ( 1) Dengan hati dengan hati-hati senja sebagai saksi perasaan sebagai bukti Dua manusia asing bertemu, berb…
Puisi: Tentang Kamu Padaku (Karya Raedu Basha) Tentang Kamu Padaku Aku masih takut pada luka, kenapa kau panggil dirinya menusuk ulu dada. Aku masih perih,…
Puisi: Paling Kelam (Karya Isbedy Stiawan ZS) Paling Kelam sekelam apa ketika parasmu lesap gambar dalam kenangan terbakar dan ranjang percintaan tinggal puing? aku jadi tahu …
Puisi: Bayangan Masa Lalu (Karya Rinda Dharmawati Halawa) Bayangan Masa Lalu Di dalam benakku terpatri bayangan masa lalu Sebuah cerita yang tak pernah pudar dari ingatan Aku mencoba melupakan, namun sulit b…
Puisi: Menyaksikan Patah Hati (Karya Tri Astoto Kodarie) Menyaksikan Patah Hati Dari malam menjelma suara serak yang mlipir di sepanjang jalanan, bahkan seribu kota tak lelah mengucap dari bekunya bibir nas…
Puisi: Menyulam Hati (Karya Mustiar AR) Menyulam Hati Bagai ditusuk ribuan jarum perih saat angin dirui bisikan berita sedih itu O... bunga yang selalu kupupuk dengan setia k…
Puisi: Yang Terampas dan Yang Putus (Karya Chairil Anwar) Yang Terampas dan Yang Putus Kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jad…
Puisi: Hujan Waktu Itu (Karya A. Munandar) Hujan Waktu Itu Hujan pertama telah datang dari perginya September lalu. Bumi kembali basah, begitu juga hatiku. …
Puisi: Asmara (Karya Iswadi Pratama) Asmara Aku mengantarmu setelah hujan di minggu lengas itu aku tahu, aku akan menyukai kesedihan seperti kab…
Puisi: Perihal Patah Hati (Karya A. Munandar) Perihal Patah Hati Untuk apa mengungkit Kenangan-kenangan pahit? Karena semakin dijahit Semakin terasa sakit. Bukankah leb…
Puisi: Maafkanlah (Karya A. Munandar) Maafkanlah! Dirantai sepi yang mampu meninggikan khayal, sedikit aku memahami cara yang kau pilih untuk menjalankan nasib. Mungkin aku bukan bagi…
Puisi: Rambut Hujan (Karya Beno Siang Pamungkas) Rambut Hujan (buat yang patah hati lantaran cintanya ditolak) Petir dan gelap bercermin di buram rambut hujan…
Puisi: Patah Hati (Karya Mardi Luhung) Patah Hati (: di rumah gus minin giri) Memang, di hutan yang gelap, cahaya kunang-kunang demikian kecil. Tapi meski kecil, ikutilah denga…
Puisi: Pada Waktu yang Mana (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Pada Waktu yang Mana Entah pada waktu yang mana aku telah membuat persetujuan untuk menutup rapat hati me…