Puisi Oka Rusmini

Puisi: Lumut (Karya Oka Rusmini)

Lumut 1992 Pertemuan yang menjadi benih pulau, bongkahan karang dan pasir itu, kukenang seperti anak sungai yang melarutkan wujud pere…

Puisi: Frans (Karya Oka Rusmini)

Frans (1) ini yang pertama kali kukenal bau itu lorong-lorong gelap dengan lentera yang membusuk di gua-gua setiap nafas kau cat ik…

Puisi: Sketsa (Karya Oka Rusmini)

Sketsa kubayangkan anak-anaku menanam luka di ladang air mata dan darah orang-orang datang menata wajah dan pikirannya inikah kebun itu? …

Puisi: Pesta Api (Karya Oka Rusmini)

Pesta Api dayu werdi, brahmana, ksatria, sudrakah nafsumu? aku pernah memecahkan sungai ketika kau rampas taliku untuk menyelamatkan tar…

Puisi: Kupu-Kupu (Karya Oka Rusmini)

Kupu-Kupu 14/5/1995 Percakapan-percakapan jadi api. Tubuhku menjelma kayu. Kucanam dalam bara. Aku mulai rajin menjilati tubuh, menyim…

Puisi: Minggu (Karya Oka Rusmini)

Minggu, 26-12-04 Pukul berapa ini? Langit terlihat lebih jernih. Bau apa yang datang? Begitu dingin, bukan bau bunga jeumpa. Juga tidak suara da…

Puisi: Pengembara Rimba Laut (Karya Oka Rusmini)

Pengembara Rimba Laut Biar kulukis setiap Rahim buih laut Toreh tubuhmu Lahirkan daun dan bunga karang Dari kepucatan warna waktumu De…

Puisi: Pulang (Karya Oka Rusmini)

Pulang inilah perjalanan terakhir kucium setiap telapak kaki yang kaukubur bunga-bunga kuciptakan dari berpuluh tahun impian yang kutanam sejak kanak…

Puisi: Warna Kita (Karya Oka Rusmini)

Warna Kita kau pernah saksikan langit menurunkan warna pohon meninggalkan getah daun-daun dijemput kematian tanah menyiapkan lada…
© Sepenuhnya. All rights reserved.