Puisi O.R. Mandank

Puisi: Bagaimana (Karya O.R. Mandank)

Bagaimana ( 1) Sudah lama saya tidak bernyanyi, Telah lama aku tidak berlagu Bukan karena jiwaku sunyi, Bukan lantaran hatiku beku. Bag…

Puisi: Sebab Aku Terdiam (Karya O.R. Mandank)

Sebab Aku Terdiam Sekali aku jatuh terpekur Datang tersandar membentak diri: "Engkau mimpi berasa masyhur Ke dalam kaca l…

Puisi: Berkali Kita Gagal (Karya O.R. Mandank)

Berkali Kita Gagal Berkali kita gagal Ulangi lagi dan cari akal Berkali-kali kita jatuh Kembali berdiri jangan mengeluh Anal…

Puisi: Bangsaku (Karya O.R. Mandank)

Bangsaku Kalau saya mengeluarkan suara Bukan karena saya dewa Tetapi karena saya merasa Ada sesuatu kebenaran yang terkandung di…

Puisi: Hanya kepada Tuan (Karya O.R. Mandank)

Hanya kepada Tuan Satu-satu perasaan Yang saya rasakan Hanya dapat saya katakan Kepada Tuan Yang pernah merasakan Satu-s…

Puisi: Manusia (Karya O.R. Mandank)

Manusia Kalau saya mengeluarkan suara bukan karena saya dewa tetapi karena saya merasa ada sesuatu kebenaran yang terkandung di dalamnya Barangkali a…

Puisi: Bila Malam Sudahlah Sepi (Karya O.R. Mandank)

Bila Malam Sudahlah Sepi Bila malam sudahlah sepi Cengkerik pun tidak berbunyi Sedang terlena semesta alam, Hening tenang pewana diam, ketika itu jiw…

Puisi: Aku Belum Hendak Diam (Karya O.R. Mandank)

Aku Belum Hendak Diam kepada tuan yang membujuk saya O, saya tahu tempat yang tenteram Tetapi saya belum hendak mengeram Kungin dahulu melalui jeram …
© Sepenuhnya. All rights reserved.