Puisi: Bayang-Bayang Sesudah Sore (Karya Nyoman Anarti Panoshada) Bayang-Bayang Sesudah Sore Bayang-bayang sesudah sore apakah ini sisa dari lembayung hingga harus kuletakkan apa-apa yang kupegang memang …
Puisi: Sepi Selalu Mengajak Kita Nakal (Karya Nyoman Anarti Panoshada) Sepi Selalu Mengajak Kita Nakal Ketika kita menangkap wujud di antara tangan kita yang kemudian kita kunyah dalam renung alangkah manisnya k…
Puisi: Sajak Berdua-dua (Karya Nyoman Anarti Panoshada) Sajak Berdua-dua letakkan rasa-mu di atas tangan kutebas dengan pedang letakkan rasa-mu di atas tangan kau tebas dengan pedang m…
Puisi: Sajak Tanganku Menggapai-gapai (Karya Nyoman Anarti Panoshada) Sajak Tanganku Menggapai-gapai segala akan kosong di sana rahasia padam nama dan wujud batas waktu batas perjalanan siapa bersemay…
Puisi: Sajak Sumur Dalam (Karya Nyoman Anarti Panoshada) Sajak Sumur Dalam air tumpah bayang pecah gelombang keruh gelombang goyang di dalam sumur dalam sumur sunyi terasing merajut benin…