Puisi Nursjamsu Nasution

Puisi: Jeritan Malam (Karya Nursjamsu Nasution)

Jeritan Malam Di kelam hitam mengepung Menjerit peluit kereta malam Merintih ke langit... Derita hidup mengepung Menjerit bangsaku sedang…

Puisi: 17 Agustus (Karya Nursjamsu Nasution)

17 Agustus Pada malam 17 Agustus Pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, Seorang muda bermimpi Ia sedang menggerek Merah Put…

Puisi: Cinta (Karya Nursjamsu Nasution)

Cinta (untuk Suamiku) Bunga setangkai Diayunkan angin, terbuai-buai..... Cintaku padamu Diayunkan alun cintamu, wahai..... Sumber:  B…

Puisi: Tak 'kan Ketinggalan (Karya Nursjamsu Nasution)

Tak 'kan Ketinggalan Hasratku hendak berlari bersamamu, kawan. Tapi jangankan berlari, berjalan pun tak dapat, Bukan karena te…

Puisi: Tenggelam (Karya Nursjamsu Nasution)

Tenggelam Tatkala aku berdiri di pantai memandang ke laut, mencari-cari di kakilangit, apakah ada kapal atau perahu sedang berlayar di sana, untuk me…

Puisi: Sunyi (Karya Nursjamsu Nasution)

Sunyi ( 1) Engkau suka akan sunyi? Ah, niscaya belum pernah kau mengalami Sunyi sempit mengurung Sepi berat menghimpit. Dan belum pernah kau merasa N…

Puisi: Pandai Besi (Karya Nursjamsu Nasution)

Pandai Besi Tempa terus pandai besi, Walau dengkang-dengking laga besi dan besi Rasa 'kan meruntuhkan atap dinding kepalamu …

Puisi: Tinggi Hati (Karya Nursjamsu Nasution)

Tinggi Hati Aku berdiri di luar dalam hujan menitik Dia duduk di dalam, rindu memandang ke luar. Aku tahu ia sunyi Dia tahu aku…

Puisi: Tandus di Tanah Subur (Karya Nursjamsu Nasution)

Tandus di Tanah Subur Aku menangis di hati Demi mata memandang Ketandusan di balik kesuburan Meratapi tanah gundul, jalan yang …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.