Puisi Nirwan Dewanto

Puisi: Roti (Karya Nirwan Dewanto)

Roti (untuk Gregorius Sidharta Soegijo) Kami duduk bertiga belas: meja ini sangat panjang , panggung ini terlalu lapang. Aku dan ia ibarat dua bintan…

Puisi: Kuintet (Karya Nirwan Dewanto)

Kuintet Namaku piano, dan bebilahku lelah oleh jemarimu. Namaku klarinet, dan mulutku mencurigai mulutmu. A…

Puisi: Lebah Ratu (Karya Nirwan Dewanto)

Lebah Ratu Ribuan peminang mengepung ia setiap waktu. Tak mampu  menyigi wajah mereka satu demi satu, ia bimban…

Puisi: Lonceng Gereja (Karya Nirwan Dewanto)

Lonceng Gereja Kaum musuhku menuntun aku menyanyi seraya memeluk aneka menara tertinggi tetapi demi jubah L…

Puisi: Semu (Karya Nirwan Dewanto)

Semu Puisiku hijau seperti kulit limau Kupaslah, kupaslah dengan tangan yang lelah temukan daging kata bulat sempurna, merah jingga …

Puisi: Kucing Persia (Karya Nirwan Dewanto)

Kucing Persia Tanpa belas kasihan ia mencari-cari sisa pasir pada telapak kakiku. Lidahnya berkilauan seperti dada perawan, tapi ia tak hendak menunj…

Puisi: Bubu (Karya Nirwan Dewanto)

Bubu Sirip, sayap, dan tangan tak pernah tersesat ke hulu. Paru-paru, mata, dan insang adalah buah hati batu. Duri, sisik, dan bayang-ba…

Puisi: Semangka (Karya Nirwan Dewanto)

Semangka Seperti kantung hijau berisi darah berhenti percaya pada tanah, seperti bawal betina tak bersaru…

Puisi: Cinta Dekat Pulau (Karya Nirwan Dewanto)

Cinta Dekat Pulau Di jalan menuju biru si dara mahir berlagu: "Kuperam gempa di perutmu, kusadap api…

Puisi: Hotel (Karya Nirwan Dewanto)

Hotel (1) Hotel ini memeram tubuhmu dalam kelam. Setelah  Kita menetes dari lubang malam. Bersentuhan. Simpanlah Payungmu. Dalam lipatan bayangku. Bi…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.