Puisi Nirwan Dewanto

Puisi: Semangka (Karya Nirwan Dewanto)

Semangka Seperti kantung hijau berisi darah berhenti percaya pada tanah, seperti bawal betina tak bersaru…

Puisi: Cinta Dekat Pulau (Karya Nirwan Dewanto)

Cinta Dekat Pulau Di jalan menuju biru si dara mahir berlagu: "Kuperam gempa di perutmu, kusadap api…

Puisi: Hotel (Karya Nirwan Dewanto)

Hotel (1) Hotel ini memeram tubuhmu dalam kelam. Setelah  Kita menetes dari lubang malam. Bersentuhan. Simpanlah Payungmu. Dalam lipatan bayangku. Bi…

Puisi: Ode untuk Pintu Rumahku (Karya Nirwan Dewanto)

Ode untuk Pintu Rumahku Setiap aku meninggalkanmu, pelan-pelan Menorehkan panas matahari di wajahmu Ucapkanlah namaku pada langit malam dan daun-daun…

Puisi: Burung Merak (Karya Nirwan Dewanto)

Burung Merak (untuk Juan Jose Arreola dan Wallace Stevens) Kepak sayap semua burung adalah tepuk tangan baginya. Panggungnya adalah ranah rumputan di…

Puisi: Improvisasi (Karya Nirwan Dewanto)

Improvisasi (1) Seekor kuda menari dalam kabut Seekor kupu-kupu sekarat di punggung kuda Aku terbaring di tengah padang Tubuhku menghijau oleh kabut …

Puisi: Cinta adalah Teror (Karya Nirwan Dewanto)

Cinta adalah Teror Cinta adalah teror yang mengambang malam hari Menggembungkan baju dan selimutmu waktu kau tidur Telah kau dengar pasangan-pasangan…

Puisi: Kata Terakhir (Karya Nirwan Dewanto)

Kata Terakhir Aku mencari nama yang selalu sembunyi di balik lipatan kainmu. Aku mencari debar yang t…

Puisi: Blues (Karya Nirwan Dewanto)

Blues Seperti sekuntum mawar Alabama, aku tidur di bawah kelopak  matamu. Aku akan bangun bila sepucuk duri men…

Puisi: Mawar Terjauh (Karya Nirwan Dewanto)

Mawar Terjauh Kau benih hujan pagi hari, aku payung yang lama iri. Kau airmata di ujung jari, aku saputan…

Puisi: Tukang Pos (Karya Nirwan Dewanto)

Tukang Pos Tukang pos di kejauhan Itu adalah ayahmu sendiri Mengantar suratmu pagi tadi Ke arah makam bundamu. Kau mencabut dan melaya…
© Sepenuhnya. All rights reserved.