Puisi Nanang Suryadi

Puisi: Nasi Goreng (Karya Nanang Suryadi)

Nasi Goreng ada yang meruap dari penggorengan. harum bawang merah dan putih. dilumat dengan cabe dan garam. nasi diaduk di panas penggo…

Puisi: Televisi Oktober (Karya Nanang Suryadi)

Televisi Oktober mungkin bukan musim bunga hongaria, ketika kau rayakan kemenangan taburan pujian dan harapan, mungkin letusan peta…

Puisi: Bersyukurlah (Karya Nanang Suryadi)

Bersyukurlah dengan rasa sakit yang kita nikmati dengan rasa bahagia yang kita khidmati dengan menerima segala selapang s…

Puisi: Aldora Melukis Kota (Karya Nanang Suryadi)

Aldora Melukis Kota (1) aldora melukis kota, jemarinya memulas cat hitam dan merah pada kanvas yang lusuh, ada kegusaran yang memusar, pada …

Puisi: Melukis Wajah Bidadari (Karya Nanang Suryadi)

Melukis Wajah Bidadari bagaimana aku dapat melukis wajah, bidadari dengan selendang tarian tersenyum padaku? jemarinya meliuk menandak, dongeng t…

Puisi: Komedi Putar (Karya Nanang Suryadi)

Komedi Putar bermainlah kanak pada keriangan, hidup berputaran atas bawah nikmatilah, kenangkan kuda dipacu penuh semangat, pada pa…

Puisi: Tatapan yang Begitu Tajam (Karya Nanang Suryadi)

Tatapan yang Begitu Tajam begitu tajam, begitu tajam tatapan-Mu, menghunjam ke dalam lubuk hatiku "Siapakah yang akan mend…

Puisi: Mengenang Kanak (Karya Nanang Suryadi)

Mengenang Kanak "sakadang kuya akhirnya dikawinkan dengan puteri petani," kata abah wonderland, dreamland... kupu-kupu …

Puisi: Belajar pada Kesunyian (Karya Nanang Suryadi)

Belajar pada Kesunyian aku telah belajar pada kesunyian, diajarkannya aku cinta demikian tulus, rindu yang bercahaya, hingga kutemukan …

Puisi: Coklat di Genggaman Nonny (Karya Nanang Suryadi)

Coklat di Genggaman Nonny : nonny *nonny makan coklat* : bagi dong... dengan senyum, coklat diulurkan duhai, manis manis …

Puisi: Eiffel (Karya Nanang Suryadi)

Eiffel di puncak menara sepasang kekasih berciuman dan terus berciuman seperti takut kehilangan mungkin ingin mereka kekalk…

Puisi: Yang Ganjil akan Menggenapi (Karya Nanang Suryadi)

Yang Ganjil akan Menggenapi di dalam gebalau, bising suara, siapa berani untuk berdiam dalam kesunyian terdalam? bolehkah aku menar…

Puisi: Pertanyaan Sederhana (Karya Nanang Suryadi)

Pertanyaan Sederhana lebih cepat mana bulu burung dan kepingan emas yang meluncur di ruang hampa udara aku bersiul-siul tak mau …

Puisi: Senja yang Menjelma Puisi (Karya Nanang Suryadi)

Senja yang Menjelma Puisi "apa yang lebih puisi daripada gerimis dan senja?", ujarnya. di matanya dia menemukan gerimis dan …

Puisi: Aiueo? Kosa Kata (Karya Nanang Suryadi)

=Aiueo? Kosa Kata= apa yang terbakar pada hari-harimu adalah usia sia-sia berangkat pada senja tak tahu mengapa hendak apa menerjuni kat…

Puisi: Imaji Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Imaji Hujan terjebak hujan, imaji bercucuran. di dalam bait puisi ada ruh yang mempersatukan. kata demi kata. frasa demi frasa. hingga m…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.