Puisi Mustofa Bisri

Puisi: Dalam Tahiat (Karya Mustofa Bisri)

Dalam Tahiat Dalam tahiat kulihat wajahmu berkelebat ke mana gerangan kau berangkat? berhentilah sesaat beri aku kesempatan munajat atau s…

Puisi: Putra-Putra Ibu Pertiwi (Karya Mustofa Bisri)

Putra-Putra Ibu Pertiwi Bagai wanita yang tak ber-ka-be saja Ibu pertiwi terus melahirkan putra-putranya Pahlawan-pahlawan ba…

Puisi: Surabaya (Karya Mustofa Bisri)

Surabaya Jangan anggap mereka kalap jika mereka terjang senjata sekutu lengkap. Jangan dikira mereka nekat karena mereka cuma …

Puisi: Tikus (Karya Mustofa Bisri)

Tikus Memanen tanpa menanam Merompak tanpa jejak Kabur tanpa buntut Bau tanpa kentut 1414 H Sumber:  Pahlawan dan Tikus (1995) Anali…

Puisi: Kepada Penyair (Karya Mustofa Bisri)

Kepada Penyair Brentilah menyanyi sendu tak menentu tentang gunung-gunung dan batu mega-mega dan awan kelabu tentang bulan yang gagu d…

Puisi: Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat (Karya Mustofa Bisri)

Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat Kalau kau sibuk berteori saja Kapan kau sempat menikmati mempraktekkan teori? Kalau kau sibuk menikmati p…

Puisi: Rasanya Baru Kemarin (Karya Mustofa Bisri)

Rasanya Baru Kemarin Rasanya baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta atas nama kita menyiarkan dengan seksama kemerdekaan kita di hadapan dun…

Puisi: Negeri Teka-Teki (Karya Mustofa Bisri)

Negeri Teka-Teki Jangan tanya, tebak saja   Jangan tanya apa jangan tanya siapa jangan tanya mengapa tebak saja.   …

Puisi: Di Taman Pahlawan (Karya Mustofa Bisri)

Di Taman Pahlawan Di Taman Pahlawan beberapa pahlawan sedang berbincang- bincang tentang keberanian dan perjuangan. Mereka bertanya-tanya ap…

Puisi: Jadi Apa Lagi (Karya Mustofa Bisri)

Jadi Apa Lagi Jadi apa lagi yang bisa kita lakukan bila mata sengaja dipejamkan telinga sengaja ditulikan nurani mati ras…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.