Puisi Mahdi Idris

Puisi: Pada Duri (Karya Mahdi Idris)

Pada Duri Kau boleh rebah ditampar angin mengerang dalam remang pagi tapi angin meniup duri menusuk dalam lembah daging; lukamu nanah me…

Puisi: Iktikaf (Karya Mahdi Idris)

Iktikaf Di sudut masjid aku duduk kusyuk dalam zikir bibir  bergetar ingatan beku; kalamku kaku. Sepekan sekali menjelang k…

Puisi: Laut Ibu (Karya Mahdi Idris)

Laut Ibu Begitu dalam lautmu aku tersesat dalam gelombang menghempas pandang ke daratan pecah hasrat dikutuk buih. Ah, Ibu, bil…

Puisi: Malam Nisfu Sya’ban (Karya Mahdi Idris)

Malam Nisfu Sya’ban Doa-doa tasbih-tasbih kulumur pada bibir mengulum zikir menyebut asma-Mu tiap tahun di malam nisfu. Tak p…

Puisi: Menjelang Larut Malam (Karya Mahdi Idris)

Menjelang Larut Malam Menjelang larut menyentuh malam Kupeluk do’a-do’a, sebuah mantra Endatu Kubawa dalam tidurku Ketika siang m…

Puisi: Bagaimana Bisa? (Karya Mahdi Idris)

Bagaimana Bisa? Bagaimana bisa? kau gantung bahasaku di jendela jantungku kaubelah dua Wajahku kautoreh sejarah kelam Bagaimana…

Puisi: Membaca (Karya Mahdi Idris)

Membaca Aku membaca Nama-Mu di awan kau melukis diri dengan lafaz yang kutahu aku belajar membaca dari kalimat nama-Mu. Jika engkau su…

Puisi: Rasa Sakit (Karya Mahdi Idris)

Rasa Sakit Siapa yang telah sakit oleh kecup angin malam dingin, tanyamu. Dia yang sakit, adalah dia yang sedang membaringkan persoalan hidup menj…

Puisi: Secangkir Anggur (Karya Mahdi Idris)

Secangkir Anggur Ada secangkir anggur yang menari memabukkan selembar panji merah di tanah basah yang kerap resah, pada tiang-tiang pembat…

Puisi: Bumi Palestina (Karya Mahdi Idris)

Bumi Palestina Kemarin, kutemukan sebuah kisah haru membiru dadaku dalam kenangnya seolah puncak piluku selama waktu, amarahku bak kobar a…

Puisi: Kepada Engkau (Karya Mahdi Idris)

Kepada Engkau Aku tahu, airmatamu tumpah dalam gelimang ragu menunggu kabarku pulang  menujumu menjelang senja namun hari itu adalah penanti…

Puisi: Taman (Karya Mahdi Idris)

Taman Di tanaman ini ada kerinduan yang terpendam. Bertahun lamanya tertanam bersama akar bunga dan rerumputan yang senantiasa memberi asa aku kem…

Puisi: Pengorbanan (Karya Mahdi Idris)

Pengorbanan Tuhan, ambillah yang Kau mau aku sedia merontokkan bulu dan belulangku, aku sahaya tanpa maqam di hadapan-Mu. Jika Kau mau, …

Puisi: Di Jalan Ini (Karya Mahdi Idris)

Di Jalan Ini Di jalan ini, aku masih mendengar dendang kekasih di bawah langit sedih dan membiru bergumul seribu tetes airmata di p…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.