Puisi: Pamit (Karya M. Poppy Hutagalung) Pamit Kepada ibu ibu, apapun yang kutahu tentang hatimu betapa malangku memenggal jalan yang tersedia tapi hidup ini adalah hidupku cinta adalah nyaw…
Puisi: Malam Ini (Karya M. Poppy Hutagalung) Malam Ini maka berceritalah bapa malam ini tentang karunia Allah yang besar ketika lonceng berbunyi dua belas kali kami berkumpul di meja makan katan…
Puisi: Sepanjang Jalan (Karya M. Poppy Hutagalung) Sepanjang Jalan (pulang pergi ke sekolah) terkadang seperti mimpi berjalan ia di trotoar lalu bertanya pada diri: di mana hatiku? terkadang seperti m…
Puisi: Ciliwung Pagi (Karya M. Poppy Hutagalung) Ciliwung Pagi Lincah tangan, lincah mata menyapa Ciliwungku coklat Padat mengancam duka Adakah padamu rahasia terbenam Dari beribu kesetiaan yang dis…
Puisi: Surat (Karya M. Poppy Hutagalung) Surat telah kudengar dari mereka, fakri akan sebuah daerah yang kukuh sebuah persekutuan hidup yang kukuh adat yang kuat indah kesetiaan yang cerlang…
Puisi: Kepercayaan (Karya M. Poppy Hutagalung) Kepercayaan semula terlindung dari wajahnya kudengar suaranya memanggil seperti sadar dari segala yang terwajibkan kaupanggil pulang aku tapi dalam b…
Puisi: Pusara (Karya M. Poppy Hutagalung) Pusara di sini tenggelamnya sebukit harapan dan cita-cita antara kasih dan hidup yang diberkahi padanya tertadah tangan bagi kebebasan dan kemuliaan …
Puisi: Asing (Karya M. Poppy Hutagalung) Asing aku tak tahu kau siapa yang tawa dan memberi arti hidup tapi adalah punyamu seluruhnya jika berpaling kau dari mataku nanap aku tak tahu kau si…
Puisi: Perempuan Perkasa Itu Tak Punya Lampu Aladin (Karya M. Poppy Hutagalung) Perempuan Perkasa Itu Tak Punya Lampu Aladin perempuan perkasa itu tak punya lampu aladin katakan kepada laut yang selalu pasang: perempuan perkasa i…
Puisi: Hari Kemerdekaan (Karya M. Poppy Hutagalung) Hari Kemerdekaan hari kemerdekaan adalah hari memanjat pohon pinang hari kemerdekaan adalah hari berburu bebek berenang hari kemerdekaan adalah hari …
Puisi: Mengetuk Pintu-Mu (Karya M. Poppy Hutagalung) Mengetuk Pintu-Mu mengetuk pintu-Mu demi waktu yang kian pendek adakah Engkau berdiri di sana menungguku dengan persediaan sejumlah tanya? mengetuk p…
Puisi: Tak Satu pun yang Berhenti (Karya M. Poppy Hutagalung) Tak Satu pun yang Berhenti Kepada anak-anakku tak satu-pun yang berhenti bila kumati tidak angin yang mendesir tidak ombak yang berdebur tidak awan y…
Puisi: Undangan Seorang Ibu Bernama Pertiwi (Karya M. Poppy Hutagalung) Undangan Seorang Ibu Bernama Pertiwi aku ingin mengundangmu datang ke rumahku yang besar tapi aku malu rumahku penuh dengan tikus dan kecoa tiada tem…
Puisi: Tigaratus Ribu Rupiah (Karya M. Poppy Hutagalung) Tigaratus Ribu Rupiah tergeletak ia, di tengah hiruk-pikuk manusia membangun mimpi harapan melangit: akan ada uang baginya hari ini tigaratus ribu ru…
Puisi: Sajak (Karya M. Poppy Hutagalung) Sajak dan tiba-tiba aku teringat padamu dalam sibukku yang beruntun berapa tahunkah sudah kulepas engkau dari pelukku? serasa gemetar seluruh tubuhku…
Puisi: Teja (Karya M. Poppy Hutagalung) Teja jika padamulah rasa ini ditikamkan tikamlah pandang pada tiap mata yang menangkap pandangmu jika padamulah harap ini berlabuh labuhkan ia pada b…
Puisi: Orang di Sebelahku (Karya M. Poppy Hutagalung) Orang di Sebelahku Tengadah ia menatapku entah apa yang dipandang matakukah? kami sama berdiaman tak ada yang kami perkatakan tapi mata kami banyak b…