Puisi: Elegi Sepi (Karya M. Nurgani Asyik) Elegi Sepi Ketika kau peluk sepi ingatlah anak malam rindu kasih karena tiris hujan tidak sampai tidak sampai sementara hitam masih k…
Puisi: Kesaksian (Karya M. Nurgani Asyik) Kesaksian Diamlah sejenak Agar embun tenang menguap Dalam kasih paginya Kecemburuan Bukanlah cuma pelangi terperangah siang-siang…
Puisi: Anak-Anak Bumi (Karya M. Nurgani Asyik) Anak-Anak Bumi Anak-anak bumi memasrahkan nafas pada setiap jalaran matahari sepanjang bentangan panji-panji…
Puisi: Zuhud (Karya M. Nurgani Asyik) Zuhud Aku bisa melupakan sakit-sakit sebelumnya begitu tenggelam dalam dada-Mu Dan amatlah merdu sambut sapa-Mu: "Kekasih; laman…
Puisi: Masa Depanmu Indonesia (Karya M. Nurgani Asyik) Masa Depanmu Indonesia Memikirkan masa depanmu perdebatan ekonom dengan politisi masing-masing pertaruhkan ma…
Puisi: Fitri (Karya M. Nurgani Asyik) Fitri Aku, di sebelah pintu-Mu anak hilang di kerimbaan dunia yang tahu-tahu larut dalam kepekatan jenuh menjadi tiada daya samase…
Puisi: Sajak di Atas Meja Makan (Karya M. Nurgani Asyik) Sajak di Atas Meja Makan Di meja makan, ada masa yang luruh meninggalkan sejarah kecil rumah kayu, terjepit…
Puisi: Jika Siang Amatlah Terik (Karya M. Nurgani Asyik) Jika Siang Amatlah Terik Jika siang amatlah terik dan kehidupan serba tidak mau tahu Apakah sajak bisa jadi sepohon rindang (Seora…
Puisi: Catatan Pertemuan (Karya M. Nurgani Asyik) Catatan (Pertemuan) Kenyataannya, kita sedang duduk menghadapi menu sehari-hari: kepahitan, kegetiran. kega…
Puisi: Anak-Anak Langit (Karya M. Nurgani Asyik) Anak-Anak Langit Anak-anak langit di deretan pub dan night-club adalah saksi kecemaran kulit bumi, jelaga …
Puisi: Tembang Malam (Karya M. Nurgani Asyik) Tembang Malam (Purwerejo) Kepada Penyair Soekoso DM Jangan sesali sepi pertama memasuki di jalan paling teng…
Puisi: Catatan Tahun-Tahun yang Layu (Karya M. Nurgani Asyik) Catatan Tahun-Tahun yang Layu Belum berapa banyak tahun yang layu namun berlembar lontar catatan gugur musi…
Puisi: Takdir (Karya M. Nurgani Asyik) Takdir Akulah yang termangu Menyaksikan mawar dijilat petir Dan merasakan keterpencilan Dari tatapan beta…
Puisi: Nirmana (Karya M. Nurgani Asyik) Nirmana Tarikan segurat warna dari dadamu pindah ke cerah tengah siang saat segala sarwa termangu mendeng…
Puisi: Malam Sepanjang Malam (Karya M. Nurgani Asyik) Malam Sepanjang Malam Di suam kopi malam ada bebaris kalimat Yang sering hadir di atas tempat tidur Tapi tetap belum jelas dan menge…
Puisi: Hidup (Karya M. Nurgani Asyik) Hidup Tanyalah, siapa terus menerus terkungkung matahari jadi jarum jam melindas tak perduli kaki siapakah …
Puisi: Lagu Buat Orang Malam Tak Berumah (Karya M. Nurgani Asyik) Lagu Buat Orang Malam Tak Berumah Bentangkan hati menerima air-mata tumpah tercurah dari rimba debu kota da…
Puisi: Lagu Purnama (Karya M. Nurgani Asyik) Lagu Purnama Beberapa purnama sudah dalam sepuluh tahun ini ketika malam jatuh di mata jalanan kembali seny…
Puisi: Seribu Wajah Seribu Panah (Karya M. Nurgani Asyik) Seribu Wajah Seribu Panah Seribu wajah mengubur di kertas penuh garis-garis melemparkan senyum dingin tiba-…