Puisi: Untuk Medy Loekito (Karya Kurniawan Junaedhie) Untuk Medy Loekito Dalam sajak, kata-kata bergerak Dia meluncur sekalimat-sekalimat Kutikam terus sampai…
Puisi: Ketika Waktu Memanggil (Karya Kurniawan Junaedhie) Ketika Waktu Memanggil ( Gus Dur wafat dalam usia 69 tahun ) Ketika waktu memanggil Tak ada yang hilang dari…
Puisi: Rumah Kenangan (Karya Kurniawan Junaedhie) Rumah Kenangan Rumah itu selalu mengingatkan padamu, namamu, dan wajahmu yang suram, ditimpa lampu malam. Tapi …
Puisi: Mencari Kamu di Antara Pulau-Pulau (Karya Kurniawan Junaedhie) Mencari Kamu di Antara Pulau-Pulau Seseorang yang mirip kamu telah hilang dari hatiku Ia menghilang seperti m…
Puisi: Sitor di Tengah Malam (Karya Kurniawan Junaedhie) Sitor di Tengah Malam (1) Udara dingin membelit losmen tua itu ketika jam menunjukkan pukul dua pagi. Seante…
Puisi: Rest in Peace (Karya Kurniawan Junaedhie) Rest in Peace ( Untuk Lazuardi Adi Sage ) Terbungkus di dalam kain kafan, tak ada lagi nama yang bisa disa…
Puisi: Di Depan Kamu (Karya Kurniawan Junaedhie) Di Depan Kamu ( Untuk Febe ) Matamu yang jernih Membuatku suka bertanya: Apakah rindu itu benar Dan setia…
Puisi: Aku, Kau dan Cermin (Karya Kurniawan Junaedhie) Aku, Kau dan Cermin Tubuhmu terbuat dari tubuh ikan Licin. Dari sisik-sisik terbaik. Matamu terbuat dari…
Puisi: Di Bandung (Karya Kurniawan Junaedhie) Di Bandung Di bawah bulan Harumnya teh Kamomil Buatku lena Memakai mantel di Jalan Riau Bandung Bac…
Puisi: Kembali pada Ibu (Karya Kurniawan Junaedhie) Kembali pada Ibu ( Semalam aku bermimpi Ibu ) Aku masuk lagi ke dalam rahim ibu. Berkutetan di uterus. Mencai…
Puisi: Seekor Cicak di Dinding (Karya Kurniawan Junaedhie) Seekor Cicak di Dinding Seekor cicak merayap di dinding. Siapa namamu? Singa? Macan? Ah, aku hanya seekor buaya kecil yang kerjanya merayap di d…
Puisi: Tak Ada yang Hilang (Karya Kurniawan Junaedhie) Tak Ada yang Hilang ( mengenang 14 tahun ditinggal ibunda ) Tanpa sayap, ibu terbang ke angkasa. Hati, jantung…
Puisi: Tuhan, Tuhan, Kenapa Kau Tinggalkan Daku? (Karya Kurniawan Junaedhie) Tuhan, Tuhan, Kenapa Kau Tinggalkan Daku? Aku telentang di rumput yang penuh onak kayu Sungai mengalir dera…