Puisi Kontemporer

Puisi: Matahari (Karya Ibrahim Sattah)

Matahari mereka yang memberahikan diri inilah salam kepada matahari kepada langit laut dan kunangkunang: kelapkelip hari yang terentang dalam desis a…

Puisi: Solitude (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Solitude yang paling mawar yang paling duri yang paling sayap yang paling bumi yang paling pisau yang paling risau yang paling nancap yang paling dek…

Puisi: Mengenang Asu (Karya Joko Pinurbo)

Mengenang Asu Pulang dari sekolah, saya main ke sungai. Saya torehkan kata asu dan tanda seru pada punggung…

Puisi: Sansauna (Karya Ibrahim Sattah)

Sansauna Angin berzanji jejak ke punca cemara membawa dunia ke rimba di rimba ke rimba sansauna di sana dia di sana rimbanya di sana sansauna membuka…

Puisi: Maut (Karya Ibrahim Sattah)

Maut dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam maut …

Puisi: Duka (Karya Ibrahim Sattah)

Duka Duka? Duka itu anu Duka itu saya, saya ini engkau, engkau itu duka Duka bunga duka daun duka duri duka hari dukaku duka siapa, dukamu duka siapa…

Puisi: Bismillah (Karya Ibrahim Sattah)

Bismillah bismillah mawar bismillah langit bismillah laut bismillah bumi bismillah hati bismillah sekali janji a i u e o a i u e o a i u e o a i u e …

Puisi: Sebab (Karya Ibrahim Sattah)

Sebab ingin kujanjikan laut jadi gurun ikan dan sekalian hewan pindahlah ke bulan sebab laut sebab pantai sebab laut bernama laut sebab pantai bernam…

Puisi: Kaki (Karya Ibrahim Sattah)

Kaki ada kaki kaki kau ada kuku kuku kau ada katak katak kau ada kuda kuda kau ada kuli kuli kau tokkek kuku kuli kuku kau kaki kuli kaki kau kaki ku…

Puisi: Kau (Karya Ibrahim Sattah)

Kau kuku karang kuku kau kuku laut kuku kau kuku ombak kuku cahaya suara karang suara kau suara laut suara kau suara ombak suara kau mengapa hilang d…

Puisi: Elviana (Karya Ibrahim Sattah)

Elviana Elviana yang eva Sampai jua sapanya Pada mau yang akan rindu Pada cinta yang akan siapa tapi apa yang akan sebut tapi apa yang akan luput tap…

Puisi: Berikan Debar Dunia Itu Kembali (Karya Ibrahim Sattah)

Berikan Debar Dunia Itu Kembali     pada sisa anggur yang sejuk adalah batuk lagi yang mana lagi yang bukan yang debar dunia ialah             ah    …

Puisi: Satu Salam dari Situ (Karya Ibrahim Sattah)

Satu Salam dari Situ tubulan tubintang uaua tupucuk malimali menjuntaikan awan dan tertegun                     pada bumi                     pada bu…

Puisi: Sunyisunyi Sunyi Sajak (Karya Ibrahim Sattah)

Sunyisunyi Sunyi Sajak     bungabunga bungabunga sunyi sudah di sana sunyi yang tak sunyi         sunyisunyi         sunyi sajak         sunyi chairi…

Puisi: Tafakur (Karya Ibrahim Sattah)

Tafakur hhhuuu Allah Darah dari lengannya tumpah Luangkan ruang kanan dalam gaunggaib gunagunaMu Dan kepadanya Berikan 1972 Sumber: Horison (Desember…

Puisi: Sang Sing Song (Karya Ibrahim Sattah)

Sang Sing Song Sekarang sedang musim Sang Sing Song         yang satu Sang         yang satu Sing         yang satu Song     Sang menjadi raja     Pu…
© Sepenuhnya. All rights reserved.