Puisi Kirdjomuljo

Puisi: Maret Lima Empat (Karya Kirdjomuljo)

Maret Lima Empat Sampai malam kemarin Bulan masih lewat Masih kuning sedikit merah Di tengah masih seperti beringin tua Da…

Puisi: Juni Pertama (Karya Kirdjomuljo)

Juni Pertama Jauh sudah aku menguatkan hatiku mempertahankan bunga-bunga mekar di mataku menyanyikan ombak berkejaran bicara d…

Puisi: Di Batas Yogya (Karya Kirdjomuljo)

Di Batas Yogya Kenangan demi kenangan memimpin langkahku Angin kurasa menyertai di sisiku Tetapi aku tetap termangu Berdiri di…

Puisi: Perjuangan (Karya Kirdjomuljo)

Perjuangan Yang terjauh ia hanya minta kepadamu Kepadamu, kepada semua perjuangannya Semua hal yang sementara Yang terpahit ia…

Puisi: Tanah Air (Karya Kirdjomuljo)

Tanah Air Siapa hendak kusebutnya Kini jelas berlinang di mata puisiku Kenyataan dan impiannya menatapku Betapa indahnya, betapa…

Puisi: Duka (Karya Kirdjomuljo)

Duka Di ujung malam orang hendak melupakan duka Ke mana duka akan terlempar datangnya serupa hari serupa ada serupa ta…

Puisi: Hari Kemerdekaan (Karya Kirdjomuljo)

Hari Kemerdekaan Akhirnya tak terlawan olehku Tumpah di mataku, di mata sahabat-sahabatku ke hati kita semua Bendera-bendera d…

Puisi: Di Bayang Mata Pak Dirman (Karya Kirdjomuljo)

Di Bayang Mata Pak Dirman Saat kutatap adamu di masa silam Kulihat adamu di masa datang dan lebih menyala Meyakinkan generasiku Harus menyelesaikan y…

Puisi: Awal Tahun 1954 (Karya Kirdjomuljo)

Awal Tahun 1954 Darah dari bulan tétés Darah dad bulan kering Tétés kering Tétés kering Hari itu Awal satu sembilan lima empat belu…

Puisi: Penggali Batu Kapur (Karya Kirdjomuljo)

Penggali Batu Kapur Beginilah ia bernyanyi dengan irama gugur batu gugur bumi gugur hati Hingga ladang berderak burung-burun…

Puisi: Albert Monginsidi (Karya Kirdjomuljo)

Albert Monginsidi Darahmu tak kutahu saat menetes, tak kutahu Tetapi jariku kurasa membasah Hilang seorang yang berhak dikenang Wajahmu t…

Puisi: April (Karya Kirdjomuljo)

April kenangan buat Lorca Secepat kedatangan bulan April cintaku kembali dalam diri membersit, sewarna hijau alam melingkar,…

Puisi: Angin Pagi (Karya Kirdjomuljo)

Angin Pagi (1) Yang pertama kuingat dan terakhir kulupakan adalah kau Ibu Berkali kubuat dosa dan noda tidak kuterima selain cinta dan …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.