Puisi: Penjual Kalender (Karya Joko Pinurbo) Penjual Kalender Pawai tahun baru baru saja dibubarkan sepi. Sisa suara terompet berceceran, sebentar lagi basi. Lelaki tua berulang kali men…
Puisi: Baju Baru (Karya Joko Pinurbo) Baju Baru Hari ini bapak gajian. Gaji bapak naik sedikit, harga-harga naik banyak. Bapak belikan aku baju, …
Puisi: Uban (Karya Joko Pinurbo) Uban Pasukan uban telah datang memasuki wilayah hitam. Hitam merasa terancam dan segera merapatkan barisan. "Putih lambang kematangan, …
Puisi: Bunga Azalea (Karya Joko Pinurbo) Bunga Azalea Bunga azalea tumbuh liar di bawah jendela. Mekar, segar, dan bercahaya Bunga paling pacar, paling disayang waktu. Bunga…
Puisi: Rambutku Adalah Jilbabku (Karya Joko Pinurbo) Rambutku Adalah Jilbabku Dua gunting gila menari-nari di atas rambutnya. Anda ingin model yang mana? Mend…
Puisi: Mengenang Asu (Karya Joko Pinurbo) Mengenang Asu Pulang dari sekolah, saya main ke sungai. Saya torehkan kata asu dan tanda seru pada punggung…
Puisi: Kredo Celana (Karya Joko Pinurbo) Kredo Celana Yesus yang seksi dan murah hati, kutemukan celana jinmu yang koyak di sebuah pasar loak. Dengan uang yang tersisa dalam dompe…
Puisi: Tanda Seru (Karya Joko Pinurbo) Tanda Seru Seorang penulis duduk termenung di jendela, menunggu peristiwa kecil yang bisa menghibur hatinya. Matanya berbinar melihat seora…
Puisi: Mas (Karya Joko Pinurbo) Mas Kota telah memberikan segala yang saya minta, tapi tak pernah mengembalikan sebagian hati saya yang ia curi saat tubuh saya dimabuk kerj…
Puisi: Misbar (Karya Joko Pinurbo) Misbar Di sebuah lapangan di sebuah kampung di sebuah kenangan di pusat Jakarta masih bisa kautemui sebuah m…
Puisi: Utan Kayu (Karya Joko Pinurbo) Utan Kayu (untuk Godot) Suatu malam di Utan Kayu tak kujumpai engkau, tak kujumpai siapa-siapa selain kurs…
Puisi: Korban (Karya Joko Pinurbo) Korban Darah berceceran di atas ranjang. Jejak-jejak kaki pemburu membawa kami tersesat di tengah hutan. Siapakah korban yang telah terb…
Puisi: Gaun Tidur (Karya Joko Pinurbo) Gaun Tidur Gaun tidurku menyembunyikanmu. Seperti doa yang ganas, kau merasuk ke panas darahku. Gaun tidur…
Puisi: Harimau (Karya Joko Pinurbo) Harimau Aku masuk ke relung kata, mau bertemu dengan bermacam-macam arwah kata, malah harimau kata yang ku…
Puisi: Sedang Apa (Karya Joko Pinurbo) Sedang Apa Sedang apa, penyair, malam-malam masih sibuk menempa dan memahat kata? Sedang membuat patung dirimu? Sedang membuat batu nisa…
Puisi: Taman Hiburan Negara (Karya Joko Pinurbo) Taman Hiburan Negara Ini tempat umum, bung. Dilarang melamun sembarangan di sini. 2007 Analisis Puisi: Tema utama puisi ini adalah kebebas…