Puisi Iswadi Pratama

Puisi: Asmara (Karya Iswadi Pratama)

Asmara Aku mengantarmu setelah hujan di minggu lengas itu aku tahu, aku akan menyukai kesedihan seperti kab…

Puisi: Fragmen-Fragmen Hujan (Karya Iswadi Pratama)

Fragmen-Fragmen Hujan Hujan yang berletupan dan berulangkali kau tafsirkan ke dalam kitab-kitab sajak itu h…

Puisi: Selimut (Karya Iswadi Pratama)

Selimut Ketika kecil aku sering nyumput di balik selimut Menghindar dari terang cahaya. Ingin sekali melampau…

Puisi: Ibu yang Berjanji (Karya Iswadi Pratama)

Ibu yang Berjanji (- Sumarni) Di toserba yang terang dan meriah perempuan bunting tertangkap mencuri waja…

Puisi: Pedang (Karya Iswadi Pratama)

Pedang Kau tempa pedangmu Darah mendesir di tubuhku. Analisis Puisi: Puisi "Pedang" karya Iswadi …

Puisi: Sore (Karya Iswadi Pratama)

Sore Ombak dari ribuan sungai yang gelisah Kilau emas dari matahari yang berkeping Belulang kukuh sepi dihe…

Puisi: Laut Pagi (Karya Iswadi Pratama)

Laut Pagi (: sebuah variasi Neruda untuk AJ. Erwin) Siapakah yang akan mendengarkan gemuruh laut sepagi ini? …

Puisi: Sebuah Fantasi dari Modigliani (Karya Iswadi Pratama)

Sebuah Fantasi dari Modigliani (- Aletta) Engkau malim yang kujumpa di Milan dalam trem lembab di akhir Novembe…

Puisi: Pintu Wislawa (Karya Iswadi Pratama)

Pintu Wislawa Kegelapan air Iringan air di jantung hutan Tanah menyimpan pokok-pokok api Pintu dari sebua…

Puisi: Aku dan Ibu (Karya Iswadi Pratama)

Aku dan Ibu Di atas kapal dari sebuah jendela ibu menatap laut lepas Aku memandang ibu ingin terjun ke dalam matanya di ma…

Puisi: Ode bagi Sebuah Gaun (Karya Iswadi Pratama)

Ode bagi Sebuah Gaun Kau bisa mengatakan hal ini; “aku telah kembali padamu” dan aku bisa menulis untukmu; “kau…

Puisi: Pelukan Singkat dan Sebuah Dongeng (Karya Iswadi Pratama)

Pelukan Singkat dan Sebuah Dongeng Sang, dalam pelukan singkat itu ingin kukaramkan seluruh nelangsa. Bertahun-tahun kubujuk cinta agar tak mengi…

Puisi: Agustus (Karya Iswadi Pratama)

Agustus Di Timur pagi, Agustus seperti sebaris eucalyptus di lereng bukit yang mulai tandus. Hampir rebah dan tersia. Tinggal jubah kemarau yang …

Puisi: Menunggu Kereta (Karya Iswadi Pratama)

Menunggu Kereta Sang, aku sudah di stasiun menunggu kereta malam kemarau menyisakan debu dan guram pada tia…
© Sepenuhnya. All rights reserved.