Puisi: Menunggu Kereta (Karya Iswadi Pratama) Menunggu Kereta Sang, aku sudah di stasiun menunggu kereta malam kemarau menyisakan debu dan guram pada tia…
Puisi: Pagi (Karya Iswadi Pratama) Pagi Dengan rona merah yang sempurna basah Kembang sepatu runduk bagi hujan pagi Kutilang mengibaskan ekor …
Puisi: Gunduk (Karya Iswadi Pratama) Gunduk Aku pati pohon jati yang padu tak lunak namun belum batu coklat yang hampir gelap terkucil di kebu…
Puisi: Asmara (Karya Iswadi Pratama) Asmara Aku mengantarmu setelah hujan di minggu lengas itu aku tahu, aku akan menyukai kesedihan seperti kab…
Puisi: Fragmen-Fragmen Hujan (Karya Iswadi Pratama) Fragmen-Fragmen Hujan Hujan yang berletupan dan berulangkali kau tafsirkan ke dalam kitab-kitab sajak itu h…
Puisi: Selimut (Karya Iswadi Pratama) Selimut Ketika kecil aku sering nyumput di balik selimut Menghindar dari terang cahaya. Ingin sekali melampau…
Puisi: Ibu yang Berjanji (Karya Iswadi Pratama) Ibu yang Berjanji (- Sumarni) Di toserba yang terang dan meriah perempuan bunting tertangkap mencuri waja…
Puisi: Pedang (Karya Iswadi Pratama) Pedang Kau tempa pedangmu Darah mendesir di tubuhku. Analisis Puisi: Puisi "Pedang" karya Iswadi …
Puisi: Sore (Karya Iswadi Pratama) Sore Ombak dari ribuan sungai yang gelisah Kilau emas dari matahari yang berkeping Belulang kukuh sepi dihe…
Puisi: Laut Pagi (Karya Iswadi Pratama) Laut Pagi (: sebuah variasi Neruda untuk AJ. Erwin) Siapakah yang akan mendengarkan gemuruh laut sepagi ini? …
Puisi: Sebuah Fantasi dari Modigliani (Karya Iswadi Pratama) Sebuah Fantasi dari Modigliani (- Aletta) Engkau malim yang kujumpa di Milan dalam trem lembab di akhir Novembe…
Puisi: Pintu Wislawa (Karya Iswadi Pratama) Pintu Wislawa Kegelapan air Iringan air di jantung hutan Tanah menyimpan pokok-pokok api Pintu dari sebua…
Puisi: Aku dan Ibu (Karya Iswadi Pratama) Aku dan Ibu Di atas kapal dari sebuah jendela ibu menatap laut lepas Aku memandang ibu ingin terjun ke dalam matanya di ma…