Puisi Herwan FR

Puisi: Setia Membidikmu (Karya Herwan FR)

Setia Membidikmu Demi pengakuan yang kelak kekal dan menyakitkan aku setia membidikmu. Matamu menjadi kelereng di atas lantai jiwa yang oleng oleh ri…

Puisi: Peleburan Luka (Karya Herwan FR)

Peleburan Luka Telah kuleburkan seluruh luka dalam sembilu dalam dzikir berkepanjangan. Malam kuhabisi lewat gairah berpelukan denganmu. Maka sajadah…

Puisi: Catatan Sederhana (Karya Herwan FR)

Catatan Sederhana Ada kabar mengenai terali besi yang bengkok. Lalu foto seseorang di mana-mana. Tapi di sini, aku hanya merasakan air kran yang mene…

Puisi: Monolog Malam (Karya Herwan FR)

Monolog Malam Ada kalanya harus menerima dan mengiklaskan segalanya. Bahkan tak perlu selalu mendengar ucapan terima kasih sesudah membantu. Barangka…

Puisi: Sesekali (Karya Herwan FR)

Sesekali Sesekali aku berjalan ke arahmu Seperti anak ingin dimanja Sesekali aku mandang kedip matamu seperti aku jatuh cinta padamu Sesekali aku men…

Puisi: Surat Jauh (Karya Herwan FR)

Surat Jauh - azn seperti kelakar para sufi, kau bicara tentang kelamin yang bengkak dan tiga ekor lebah menyengat juga dua batu bercahaya yang pernah…

Puisi: Fantasi Pantai (Karya Herwan FR)

Fantasi Pantai Cuaca mengajariku bercengkerama dengan asin Pantai, deret perahu, dan bakul-bakul ikan. Ketentraman bagai layar terbuka antara debur O…

Puisi: Potret Lelaki Penempuh (Karya Herwan FR)

Potret Lelaki Penempuh Gibran mengajarimu bersilaturahmi dengan diri sendiri. Kesetiaan, teka-teki yang selalu tersimpan dalam tubuh. Kata-kata tidak…

Puisi: Menemui Negeri Leluhur (Karya Herwan FR)

Menemui Negeri Leluhur menemui negeri leluhur, negeri yang lapang bagi segala kesuburan, aku belajar lagi mengenal deru gelombang, amis ikan, lirik s…

Puisi: Ketika Kau Sampai (Karya Herwan FR)

Ketika Kau Sampai selalu perjalanan sampai ke tempat terasing pikiran dipaksa mengeras urat syaraf meruncing deret kebimbangan dan seribu pertanyaan:…

Puisi: Pancaroba (Karya Herwan FR)

Pancaroba Burung-burung lebih paham akan arah yang Mesti dituju ketika ranting dan semak berubah Warna, juga hewan-hewan itu telah melejitkan Tungkai…

Puisi: Percakapan Hening (Karya Herwan FR)

Percakapan Hening Sebatas apakah engkau pahami pertemuan kita? Teramat dangkal ketika aku atau engkau harus selalu jujur menjawabnya. Memang demikian…

Puisi: Rohingya (Karya Herwan FR)

Rohingya Sebuah perahu terbalik di lepas pantai Turki gelombang lebih dingin dari hati sang penembak seseorang berkata dengan mulut mengunyah tanah “…

Puisi: Obituari (Karya Herwan FR)

Obituari Perkara sesungguhnya adalah: bagaimana mungkin aku akan menjangkau permeditasianmu? Getar napasmu telah sampai ke jantungku, rumput dan ilal…

Puisi: Selok Awar-awar (Karya Herwan FR)

Selok Awar-awar - Salim Kancil Maut itu hanya akan ditebus dengan  sebuah percakapan hangat di penjara sebuah menu makan malam yang tak lengkap tapi …

Puisi: Prolog Diri (Karya Herwan FR)

Prolog Diri Apalah kiranya yang pantas aku ucapkan. Kealfaan telah membeton seluruh urat syarafku. Juga sendiriku seperti ini - tak mampu menentramka…
© Sepenuhnya. All rights reserved.