Puisi Hasan Aspahani

Puisi: Revolusi Sedang Terburu-buru (Karya Hasan Aspahani)

Revolusi Sedang Terburu-buru Revolusi sedang terburu-buru:  sudah sangat terlambat untuk sebuah sarapan. Di dalam penjara                    …

Puisi: Romantisme Badut (Karya Hasan Aspahani)

Romantisme Badut APAKAH tangis? Tangis adalah tawa yang jujur. Dan tawa? Tawa adalah tangis yang berpura-pura. Aku tahu sebab aku badut yang ka…

Puisi: Anak dan Ayah (Karya Hasan Aspahani)

Anak dan Ayah Ia terbangun tengah malam, mengambil air minum, dan terganggu oleh tangisan seorang anak yang terpisah dari ayahnya yang …

Puisi: Caraku Mencintaimu (Karya Hasan Aspahani)

Caraku Mencintaimu AKU mencintaimu dengan sangat tak hati-hati Tak kutimbang lagi bahwa aku akan patah hati Aku pencinta yang bodoh, da…

Puisi: Wasiat Khatib (Karya Hasan Aspahani)

Wasiat Khatib Lihat aku, lihat, diseret-seret bayang sendiri, ke pucuk bukit. Seperti digiring menyalin nyali mengaji dan menguj…

Puisi: Tentang Banyak Saat dan Aku Salah (Karya Hasan Aspahani)

Tentang Banyak Saat dan Aku Salah SAAT marah dan saat menerima saat pergi dan saat mengubah pikiran saat melilitkan selendang dan saa…

Puisi: Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya (Karya Hasan Aspahani)

Cinta Datang Bila Kau Singkirkan Penghalangnya TUGAS kita, kata Jalaluddin Rumi – bukanlah mencari-cari Cinta, tapi mencari dan menemukan seluru…

Puisi: Danau Betina (Karya Hasan Aspahani)

Danau Betina (: Hary B Koriun) ASYIK sekali dia menangis, menangisi tangisnya sendiri Mata kacanya pecah Ia bertukar air mata …

Puisi: Di Sebuah Restoran di Pinggiran Kota Koln (Karya Hasan Aspahani)

Di Sebuah Restoran di Pinggiran Kota Koln YANG jauh pada jarak dan langkah telah didekatkan oleh lapar. Tapi lidah yang penuh jejak rempa…

Puisi: Kata-Kata yang Tak Ingin Kuucapkan (Karya Hasan Aspahani)

Kata-Kata yang Tak Ingin Kuucapkan KAMUS besarku adalah tempat sampah yang memungut dan menampung kata-kataku, kata-kata yang tak ingin k…

Puisi: Mereka Bilang Aku Bebal (Karya Hasan Aspahani)

Mereka Bilang Aku Bebal AKU besar tidak dibesarkan oleh kamus besarku. Aku dipungut oleh kamus besarku sebagai anak bengal. …

Puisi: Bait Pencuri (Karya Hasan Aspahani)

Bait Pencuri KALAU aku terbawa pada-Mu nanti Kutandai apa yang hendak kucuri lagi Yang dulu lalu dari kepengecutanku. Analisis Puisi…

Puisi: Pengakuan Seorang Mantan Pencuri (Karya Hasan Aspahani)

Pengakuan Seorang Mantan Pencuri RUMAHKU adalah rumah-Mu. Rumah-Mu adalah rumahku. Sekarang kalau aku hendak masuk, aku tak perlu lagi…

Puisi: Gambar untuk Sebuah Petang (Karya Hasan Aspahani)

Gambar untuk Sebuah Petang KITA memang tak pernah benar-benar siap, Waktu, dengan tangannya, kita terperangkap. Kita murid di kelas …

Puisi: Di Meja Makan Jaden (Karya Hasan Aspahani)

Di Meja Makan Jaden KAU mengambil pena besar, artinya memilih bajak dan tanah, jauh dari sekolah. Dari kebunmu, kau petik pucuk t…

Puisi: Di Pasar Buah (Karya Hasan Aspahani)

Di Pasar Buah anggur . seperti menggigit merah butir-butir darah,  mengalir-menjalar-merambat ke batang lidah.  seperti hijau butir-…

Puisi: Inilah Segala Cinta yang Aku Punya (Karya Hasan Aspahani)

Inilah Segala Cinta yang Aku Punya APA yang kulakukan ini? Merumuskan cintaku padamu dengan huruf tak cukup dan kalimat yang buruk? Cinta ya…
© Sepenuhnya. All rights reserved.