Puisi Fridolin Ukur

Puisi: Jumpa dan Pisah (Karya Fridolin Ukur)

Jumpa dan Pisah Sebelum tiba di detik ini berapa purnama telah kita lewati menghitung awal fajar menjumlah tepi senja;         ketika k…

Puisi: Wajah Cinta (Karya Fridolin Ukur)

Wajah Cinta Kata demi kata dijalin kalimat demi kalimat diuntai menjadi satu nada, satu irama, berjiwa dan bermakna. Ungkapan hati, jiwa da…

Puisi: Hari Ini (Karya Fridolin Ukur)

Hari Ini         Hari ini tidak seperti hari-hari lain         cepat larinya.         Jauh perginya,         dekat sampainya! Hari ini …

Puisi: Di Perbatasan Usia (Karya Fridolin Ukur)

Di Perbatasan Usia Sebuah catatan di hari ulang tahunku ke-39, 5 April, 1969 Antara tubuh dan sajak haus darah ini mengalir t…

Puisi: Rumah Penuh Bunga (Karya Fridolin Ukur)

Rumah Penuh Bunga Sri bersandar manja di bahuku mengenang 10 tahun pernikahan (I) Di sanggulmu mekar bunga selincah matamu tertawa je…

Puisi: Bisikan Waktu (Karya Fridolin Ukur)

Bisikan Waktu Hadiah ulang tahun istriku, Sri yang ke-59, 13 Oktober 1992         Waktu pun berbisik:         hari berlalu …

Puisi: Penyerahan (Karya Fridolin Ukur)

Penyerahan Keherananku, mengapa Waktu teja membentang di kecupan senja Antara bibir merekah dan malam menganga Aku rindu bercu…

Puisi: Terminal Akhir (Karya Fridolin Ukur)

Terminal Akhir ( 1 ) Seuntai sajak pisah atas nama kami yang pergi: Herman Pooroe, Dick Maitimoe, Ed. Lalisang, Ardi Soeyatno, Fr…

Puisi: Kaca (Karya Fridolin Ukur)

Kaca Hari ini seperti sebuah kaca cermin masa silam; tampak lagi semua yang kita alami bertaut sampai kini yang kita harapka…

Puisi: Masih Ada Sisa Usia (Karya Fridolin Ukur)

Masih Ada Sisa Usia Jika dihitung lingkar bumi mengitari matahari, menjerat waktu sejak aku terlempar dari rahim ibu siapa dug…

Puisi: Kuncup-Kuncup Puisi (Karya Fridolin Ukur)

Kuncup-Kuncup Puisi Untuk sahabatku: Eka Darma Putera (I) Senja Itu Datang Tiba-Tiba Senja itu datang tiba-tiba wajahny…
© Sepenuhnya. All rights reserved.