Puisi Eka Budianta

Puisi: Luka Cinta (Karya Eka Budianta)

Luka Cinta (1) Aku ingin pulang ke pelukan langit tapi di mana dia? nasib telah mengusirku dari negeri awan. Luka Cinta (2) Siapakah awan Memisahkan …

Puisi: Aku Mutiara Bangsa Indonesia (Karya Eka Budianta)

Aku Mutiara Bangsa Indonesia Aku anak Indonesia sejati Berdarah laut berjiwa matahari Aku pemilik garis khatulistiwa Dilahirkan pertiwi …

Puisi: Jakarta 1977 (Karya Eka Budianta)

Jakarta 1977 Di bawah silang-silang kebosanan tubuhku terlentang menghindari gemuruhmu deru jeram yang akhirny…

Puisi: Rumah-Rumah Cinta (Karya Eka Budianta)

Rumah Cinta (1) Laut tak dapat dikubur Tak dapat dilupakan Ia boleh ditinggalkan Tapi berdebur dalam dada Di luar, semua sandiwara Pada…

Puisi: Sebelum Laut Bertemu Langit (Karya Eka Budianta)

Sebelum Laut Bertemu Langit Seekor penyu pulang ke laut Setelah meletakkan telurnya di pantai Malam ini kube…

Puisi: Tidak Setiap Tunas Akan Tumbuh (Karya Eka Budianta)

Tidak Setiap Tunas Akan Tumbuh Tidak setiap tunas akan tumbuh Tidak setiap tumbuh jadi kuncup Tidak setiap kun…

Puisi: Menuju Negeri Abadi (Karya Eka Budianta)

Menuju Negeri Abadi Aku takut negara ini akan runtuh Sesaat sesudah lebaran, sesaat sebelum natal Sesaat sesudah nyepi, sesaat sebelum waisya…

Puisi: Perjalanan Senja (Karya Eka Budianta)

Perjalanan Senja empat ekor merpati berbisik-bisik di atas dahan yang dadanya putih berkata:     "pohon flamboyan ini sudah terlalu tua      sep…

Puisi: Hanya untuk Sungai (Karya Eka Budianta)

Hanya untuk Sungai Tiba-tiba sungai itu teringat laut. Sungai mana tak boleh pergi ke laut, sungai mana dilarang mengalir ke sana? Ia marah, berteria…

Puisi: Perjalanan yang Tiada Terselesaikan (Karya Eka Budianta)

Perjalanan yang Tiada Terselesaikan Ada jalan dan barisan panjang menempuhnya melalui abad-abad datang dan abad-abad lalu ada semacam kerinduan…

Puisi: Villa Violeta (Karya Eka Budianta)

Villa Violeta Aku tidak lagi merasa berjalan di bawah bulan melintasi lapangan mencumbu seorang perempuan t…

Puisi: Renungan Bapak Guru (Karya Eka Budianta)

Renungan Bapak Guru Buat apa pendidikan, aku bertanya Mengajarmu kenal yang agung, jawab gunung Agar kau tahu kekekalan, kata langit Bisa menikmati k…

Puisi: Ketika Indonesia Bertanya (Karya Eka Budianta)

Ketika Indonesia Bertanya Hari ini kudengar Tanah Air bertanya: Apa tandanya kamu cinta padaku? Pada laut, pada pulau, gunung dan kota kujawa…

Puisi: Tembang Biasa (Karya Eka Budianta)

Tembang Biasa Pemenang hadiah Nobel perdamaian Bukanlah ayahku Meskipun setetes spermanya Bersama ovum bintang film itu Tumbang menjadi aku Seperti e…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.