Puisi Ehfrem Vyzty

Puisi: Aku Berduka atas Matinya Kita (Karya Ehfrem Vyzty)

Aku Berduka atas Matinya Kita Sepenggal luka masih deras mengeluarkan darah-darah pada kepala Sejuta dendam masih setia menikam rindu  atas kenangan-…

Puisi: Merestui Harap (Karya Ehfrem Vyzty)

Merestui Harap Aku sibuk menyulam awan malam ini, nona Berharap gerimis tidak merestui tangis antara kita Aku sibuk menenangkan badai dengan doa-doa…

Puisi: Mati Kata, Mati Suara (Karya Ehfrem Vyzty)

Mati Kata Mati Suara : kepada Cahayani-ku Darah seperti apa lagi yang kukorbankan Untuk mengeja cinta yang terselip di nadimu itu mawarku? Engkau dur…

Puisi: Cara Cinta Mengekalkan Luka-Luka (Karya Ehfrem Vyzty)

Cara Cinta Mengekalkan Luka-Luka Berusaha meniadakan duri pada sebatang mawar adalah cara paling ampuh cinta mengadakan sejuta kenangan tanpa luka-lu…

Puisi: Cinta Mama (Karya Ehfrem Vyzty)

Cinta Mama Pagi ini kami bercerita tentang Hawa Kata teman: Hawa adalah cinta, cinta adalah Hawa Hawa padat dan akrab dengan cinta Hawa mampu mencint…

Puisi: Sekarang Kau Semestinya Mengerti (Karya Ehfrem Vyzty)

Sekarang Kau Semestinya Mengerti Semakin hari semakin kita menepi pada duri-duri Detak sunyi seperti mengamini selesai tambah miris "Aku lebih m…

Puisi: Sederhana Bukan? (Karya Ehfrem Vyzty)

Sederhana Bukan? : kepada yang tercinta RD Aleksius Saridin Hiro Betapa sederhananya hidup, Ketika raga sudah akrab dengan kefanaan Tingkah paling bi…

Puisi: Sesal (Karya Ehfrem Vyzty)

Sesal Tak ada gunanya sesal Setelah kau menyimpan hujan Dalam mata yang berusaha keras Tetap bertahan menatap Kadang kau memaki-maki diri Mengutuk di…

Puisi: Menolak Jarak (Karya Ehfrem Vyzty)

Menolak Jarak : kawan (hawa) satu angkatan Ini hari macam ditikam sunyi Bunyi-bunyi istirahat lebih dulu dari mukim Ada segala suara yang terpinggir …

Puisi: Dukaku adalah Dukamu (Karya Ehfrem Vyzty)

Dukaku adalah Dukamu : Untuk yang teristimewa batch 33 Sampai sekarang aku masih mati-matian mengakhiri dendam terhadap kenangan antara kita Memberi …

Puisi: Perihal Hujan (Karya Ehfrem Vyzty)

Perihal Hujan "Sayang kenapa takut hujan?" Tanyamu saat langit sedang berkabung "Aku benci kehilangan" jawabku "Apa korelasi…

Puisi: Sesederhana Itu (Karya Ehfrem Vyzty)

Sesederhana Itu Sesederhana itu aku mencintaimu Dengan rimbunan kata berjelaga menjajah wajahmu Tanpa lelah Sesederhana itu aku menyayangimu Dengan s…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.