Puisi: Surat-Suratku kepada Gusti Nara (Karya Ediruslan PE Amanriza) Surat-Suratku kepada Gusti Nara Masih ingatkah engkau surat pertama yang kukirim kepadamu. Di sehelai kertas kumal kutulis dengan pensi…
Puisi: Nyanyian Tanah Kelahiran (Karya Ediruslan PE Amanriza) Nyanyian Tanah Kelahiran Bom Bagan Di zaman sebelum perang Empat puluh empat anak tangganya Sayup mata memandang Berdiri di …
Puisi: ? (Karya Ediruslan PE Amanriza) ? inikah saatnya tidurmu sepanjang malam akan menjadi lengang ladang-ladang mimpimu punah terbakar tinggal sehelai pelangi berji…
Puisi: Bukit Kawin (Karya Ediruslan PE Amanriza) Bukit Kawin (Catatan harian seorang pemberontak) Pada lekukan tanah antara dua puncak gunung di kaki Bukit Kawin Ada kuburan tak bernama Di sebelahny…
Puisi: Lampu (Karya Ediruslan PE Amanriza) Lampu Lampu di bukit sendiri tikamkan cahayamu ke kelam laut tak bertepi Lampu di laut malam hari terkatung-katung cahay…
Puisi: Sketsa (Karya Ediruslan PE Amanriza) Sketsa Tiga kupu-kupu kecil dengan debu di sayapnya menuliskan kerlap-kerlip riwayatnya ke dalam sajakku Sekor Tedung mend…
Puisi: Nyanyian Wangkang (Karya Ediruslan PE Amanriza) Nyanyian Wangkang (1) Dalam suatu pelayaran dari utara Sebuah wangkang tersadai Dihempas badai Terkatung-katung berhari-hari Di p…
Puisi: Ratap (Karya Ediruslan PE Amanriza) Ratap (sebuah sajak yang tak pernah selesai) di laut manakah tenggelam seribu mimpiku di hutan manakah tersesat seribu hasratku …
Puisi: Malam di Teluk (Karya Ediruslan PE Amanriza) Malam di Teluk bukit-bukit batu dan karang tumpuan angin selatan ada ladang-ladang cengkeh semakin tua di pinggangnya bungan…
Puisi: Allah (Karya Ediruslan PE Amanriza) Allah Dia yang sendiri menyebut sendiri namanya sendiri setiap hari dalam diri Dia yang sendiri menyebut sendiri namanya sendiri s…
Puisi: Hijrah (Karya Ediruslan PE Amanriza) Hijrah Telah kusiapkan keletihan Akan sebuah perjalanan yang panjang Telah kusiapkan kelaparan Menghadap hari-hari yang garang…