Puisi Dwiarti Mardjono

Puisi: Kejaran (Karya Dwiarti Mardjono)

Kejaran nanda , berjuta lama nunggu begini orang-orang sudah sejak lama lewat sampai terangkut seluruh suka dan duka tak sebuah pun ters…

Puisi: Kembali (Karya Dwiarti Mardjono)

Kembali (berita bagi ria) dari mukimnya singgasana seribu satu cerita ditengadahkan wajah terlukis damba dan harapan sebab begitu m…

Puisi: Dalam Perjalanan (Karya Dwiarti Mardjono)

Dalam Perjalanan suram bumi di dukungan rintih-rintih semakin menindas hati terbaring badan sendiri diselimuti kenangan pagi-paginya teram…

Puisi: Berita bagi Madame Yves Coffin (Karya Dwiarti Mardjono)

Berita bagi Madame Yves Coffin sekali terik menyulut tajam rumput-rumput kering tergenggam panasnya menyentuhi sudut-sudut hati seakan bakal…

Puisi: Daun Gugur (Karya Dwiarti Mardjono)

Daun Gugur (— kepada Suami dan Amerta serta Airlangga anak-anakku) bergantian sesal dan pasrah datang dan pergi hampir kami tiada menyad…

Puisi: Tanah Kesayangan (Karya Dwiarti Mardjono)

Tanah Kesayangan tanah yang manis adalah peneguh segala kehidupan tempat tumbuhnya citacita tumbuhnya harapan tumbuhnya perjuangan n…

Puisi: Suara Malam (Karya Dwiarti Mardjono)

Suara Malam bukanlah daerahnya kini di mana api terlalu bersombong diri tiada huma semayam yang tenang bertumpunya cinta bertumpunya cita datang juga…

Puisi: Keyakinan (Karya Dwiarti Mardjono)

Keyakinan perjalanan jauh yang menyayup tiada putus ditatap sedang gairah dan semangat meresapkan segar di tiap langkah seperti t…
© Sepenuhnya. All rights reserved.