Puisi: Nelayan Tersesat (Karya Dorothea Rosa Herliany) Nelayan Tersesat "Sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka," jerit seorang nelayan kecil dan papa. "Di mana-mana pintu. si…
Puisi: Hutan Hujan (Karya Dorothea Rosa Herliany) Hutan Hujan Jalan setapak di hutan hujan itu akan berujung di kalbu siapa gerimis rindu menderas dedaun dan rumputan tergagap menadah sa…
Puisi: Episode Sebuah Serial Pop (Karya Dorothea Rosa Herliany) Episode Sebuah Serial Pop Aku bahasakan cinta dengan susu terbuka gaun terlalu pendek - dan robek bagian muka dan pandangan memanggil yang m…
Puisi: Song for Sabrinna (Karya Dorothea Rosa Herliany) Song for Sabrinna Sebab gorden terbuka. dan wajahmu mengabur dalam hujan di kaca jendela dalam usia yang merambat pada kalender abad-abad …
Puisi: Nikah Pelacur Tak Punya Tubuh (Karya Dorothea Rosa Herliany) Nikah Pelacur Tak Punya Tubuh Kau bawa aku ke bukit asing: pengembaraan matahari yang menyebarkan harum keringat golgota. kematian dan keban…
Puisi: Sebuah Menara (Karya Dorothea Rosa Herliany) Sebuah Menara kita saksikan: arak-arakan para pengungsi dan keledai-keledai tanpa beban . mereka kibarkan selembar bendera. harapan berserakan di ant…
Puisi: Burung Tersesat (Karya Dorothea Rosa Herliany) Burung Tersesat di hatiku tersesat burung kecil dan renta. dahan-dahan tak menyediakan tempat buat sarang-sarangnya. daun gugur berubah sarang-sarang…
Puisi: Nikah Maria (Karya Dorothea Rosa Herliany) Nikah Maria Tubuhku masih kusisakan bagi seratus peziarah. satwa-satwa berlari melawan mata angin. serangga mendengung dan menggeriap di pusar…
Puisi: Mereka Membangun Sungai (Karya Dorothea Rosa Herliany) Mereka Membangun Sungai Mereka membangun sungai pada kepalanya, kata seseorang. Agar hanyut kalimat-kalimat dalam p ikirannya menuju bendung…
Puisi: Nyanyian Rebana (Karya Dorothea Rosa Herliany) Nyanyian Rebana kau tak pernah mengerti siapa menabuh rebana. saat kesunyian berdendang: tangan-tangan runcing itu seperti memanggil-manggil kita dal…
Puisi: Requiem bagi Kepompong yang Tak Sempat Bisa Terbang (Karya Dorothea Rosa Herliany) Requiem bagi Kepompong Yang Tak Sempat Bisa Terbang Di sinikah tepi bagimu, ketika segalanya berubah abu. tinggal asap. kau tak mampu menyingkap…
Puisi: Kematian Kepompong (Karya Dorothea Rosa Herliany) Kematian Kepompong Engkau ikut dalam arak-arakan itu. menuju rumah cinta yang tak berpintu. aku yang mengusung dan kita gali liang buat diri…
Puisi: Di Dalam Taman (Karya Dorothea Rosa Herliany) Di Dalam Taman Aku menunggu, tapi tak tahu siapa Akasia dan Gladiol tak menyapa Bangku-bangku taman enggan …