Puisi Dimas Indiana Senja

Puisi: Sahur (Karya Dimas Indiana Senja)

Sahur Malam telah sempurna, bahkan akan meninggalkan kita Sisa sinar rembulan masih tergelar di atap rumah kita…

Sajadah Cinta Tetesan embun membangunkan sujudku. Padahal ingin berlama-lama aku mengecup wajah Tuhan, Yang l…

Catatan-Catatan Kecil Yang Kubuat Saat Purnama Menguning Di Wajah Perempuan ( : Primadita Herdiani ) Malam lim…

Doa ( Kepada Abdul Wachid B.S. ) Di penghujung senja, aku menanti Ombak menyapu bayang Agar sampai aku pa…

Semoga Kuarung-arungi sajalah Garis airmu, Lantas dayung mencukupi arusnya, Hingga sampan tak Lagi tert…

Rakaat Pertemuan Saat kutakbirkan cinta atas namamu, Kekasih Aku luruh dalam laku sujud daun, Meskipun aku masih terbata mengeja kharakat hu…

Di Ujung Perjumpaan Sebab angin yang datang Begitu kencang Selembar daun terlepas dari dekapan Dahan Me…

Gadis Bersampan ( Pemecah Ombak Waduk Penjalin ) Gadis bersampan, berjalan di dalam pusaran angin yang embun.…

Zikir Bunga Seusai sembahyang embun Aku bersujud di atas rerumputan-Mu Hujan datang mengusap mukaku Dan k…

Dalam Dekap Angin Pantai Yah. Dalam dekap angin pantai pagi itu. Saat matahari tiba-tiba muncul dari balik buki…

Tangis Dahan Sebab angin yang datang Begitu kencang Selembar daun terlepas dari dekapan Dahan Menyisaka…

Lautan Kalam Rembulan memerah tangispun memecah Seumpama sekeping luka memancarkan duka Tampak tangan-tang…

Doa di Awal Oktober Dan jika langit sore ini terang gulita, Kan kusetubuhi kau sepanjang malam yang kunang. 2011 Analisis Puisi : Puisi &qu…

Ingin ( Kepada Aulia Nur Inayah ) Izinkan aku membaca puisi yang tertulis di jilbabmu, Yang kata-katanya menc…