Puisi Dianing Widya Yudhistira

Puisi: Melukis Cuaca (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Melukis Cuaca Kadang aku ingin sembunyi Dalam semak belukar dan ilalang Yang tumbuh lebat di alis matamu Gelisah ini telah melahirkan sunyi Di ujung …

Puisi: Perempuan yang Sendiri (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Perempuan yang Sendiri Mengapa kau pilih jalan itu kelelawar-kelelawar melintas dengan batuk-batuknya meremukkan tubuhnya di hadapanmu Mengapa kau bi…

Puisi: Gigil Malam (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Gigil Malam Kau telah meninggalkanku - katamu seperti kota yang terlantar di penghujung tahun Tahukah engkau? Ragu dan cinta bikin aku mati berkali-k…

Puisi: Merah Putih (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Merah Putih Seikat bendera lusuh di ujung tiang lelah ia mengabarkan pertengkaran menua hati kita seperti sungsang tak lagi kenal meski usia menua Se…

Puisi: Sunyi (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Sunyi Aku tak pernah belajar takut dan ragu Hadirnya memintalku dalam gelisah Darahku resah Lidahku gagu Inikah keterbatasan Bergolak bagai garis mal…

Puisi: Mandi Cahaya (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Mandi Cahaya Biarkan rumput kering itu tumbuh di lengan cuaca Hujan akan mengubahnya jadi bunga Menghalau gerhana yang tak terbaca Mengobati luka yan…

Puisi: Sajak Cinta (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Sajak Cinta Aku tunggu pesanmu di handphoneku sebab warna lipstikmu masih membekas di dinding gelas Aku tak ingin mati terkapar hanya demi menunggu p…

Puisi: Syair Bungong Jeumpa (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Syair Bungong Jeumpa Bilamana aku dapat bersalam padamu seperti engkau menerimaku dengan sebelas jarimu Saudara — matahari telah kehilangan pagi sepe…

Puisi: Di Ujung Senja (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Di Ujung Senja Cahaya siapa yang berkelebat di ujung langit Menembus ranting-ranting rumpun bambu Malam seperti tanpa nyawa Desir angin tiada Bintang…

Puisi: Ibunda (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Ibunda (I) Padamu - yang menawarkan kekuatan juga ketakutan Hadirmu tanpa cela dalam sukma Surga membuih di pantaimu Izinkan kumiliki cinta seperti e…

Puisi: Tersesat di Hutan Itu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Tersesat di Hutan Itu Seikat sunyi menasbihkan gelisah Usai percakapan singkat dan melelahkan itu "senja selalu mengerikan," ucapmu luruh s…

Puisi: Cermin Retak (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Cermin Retak Adakah kau dengar denting gelas Di puncak malam Bikin batin merentas Cermin di kamar Membayang kembali retaknya Aku luka Adakah kau deng…

Puisi: Di Pintu Itu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Di Pintu Itu Adakah kau dengar tangis itu raungan senyap juga lolongan memanjang. Andai kau tahu sakit itu pasti kau bawa penawar luka Adakah kau den…

Puisi: Cermin (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Cermin Memandang langit Hati damai Nikmati zikir bintang-bintang Serta sujud rembulan Mengingat dosa Hati ngungun Sesali keangkuhan Serta kealpaan En…

Puisi: Dalam Hening (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Dalam Hening Suara siapa mengalun merdu Di antara deru klakson serta peluh keringat Menyusup melewati lorong-lorong kecil Bikin rahang batinku merind…

Puisi: I Love You, Ibu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

I Love You, Ibu Wajahmu membayang pada senyap arloji yang meleleh juga langkah yang berkarat Gurat bibirmu membayang — pada wajah anak-anak, angin ya…

Puisi: Kereta Malam (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Kereta Malam Malam tak pernah tanggal menorehkan bunga nestapa seperti rangkaian gerbong kereta api berlalu tanpa bekas selain sesal Adakah ia pecah …
© Sepenuhnya. All rights reserved.