Puisi Diah Hadaning

Puisi: Veteran Tua dan Bendera (Karya Diah Hadaning)

Veteran Tua dan Bendera Di langit telah berkibar bendera  tapi orang-orang masih bertanya tentang kemerdeka…

Puisi: Ilusi Februari (Karya Diah Hadaning)

Ilusi Februari Ilusi yang hanyut kala air menggenang kota lalu mengendap bersama duka-duka tentang mimpi h…

Puisi: Menyapa Sang Purba yang Setia (Karya Diah Hadaning)

Menyapa Sang Purba yang Setia Diantar arus Batanghari diantar sesat lembah Angso Duo memaknai pundar cahaya…

Puisi: Doa Seorang Ibu bagi Anaknya (Karya Diah Hadaning)

Doa Seorang Ibu bagi Anaknya (I) Jadikan aku sungai jernih, Tuhan mengalir tenang 'nuju muara tempat anakku menghilir. (II) Jadikan ak…

Puisi: Usai Peringati Proklamasi Kemerdekaan (Karya Diah Hadaning)

Usai Peringati Proklamasi Kemerdekaan ( 1 ) Senja bendera diturunkan dengan upacara langit temaram lelampu berpendaran Jakarta terus berderam …

Puisi: Pada Sebuah Teluk (Karya Diah Hadaning)

Pada Sebuah Teluk (1) Ombak barisan menyapa siang pantai Pacitan nunggu persembahan. Ada yang selaras ada yang terlepas segala baur d…

Puisi: Di Antara Ruang dan Raung (Karya Diah Hadaning)

Di Antara Ruang dan Raung Musim meruang anak manusia meraung sihir mesiu menggiring picu sihir darah menggiring cacah dajal menabur ajal…

Puisi: Kedung Ombo yang Dekap Gigil Sendiri (Karya Diah Hadaning)

Kedung Ombo yang Dekap Gigil Sendiri Ara-ara adalah bercak kenangan hidup berkampung hari kemarin ara-ara adalah lenguh ternak dalam bayang …

Puisi: Ketika Matahari Meleleh (Karya Diah Hadaning)

Ketika Matahari Meleleh Bekerutlah hati kecil di pinggang kulit bersalam pada sabana kehilangan kuda apa kabar, padang perburuan? Hening…

Puisi: Catatan Kawat Beduri (Karya Diah Hadaning)

Catatan Kawat Beduri Kawat berduri mencabik mata tak leluasa menatap langit barikade menahan lengan ingin meraih pejuang muda luka terpe…

Puisi: Perempuan dan Anak Sang Waktu (Karya Diah Hadaning)

Perempuan dan Anak Sang Waktu Pagi, perempuan menyisir serat kabut setelah doa subuh dirunut menghitung sisa bintang harap sandar perahu…

Puisi: Sang Penjelajah Kota (Karya Diah Hadaning)

Sang Penjelajah Kota Banjir kota terhenti sementara di antara berisik gosip dan desau pohon angsana ketika …

Puisi: Balada Buat Indira (Karya Diah Hadaning)

Balada Buat Indira Saat dunia menatap dan bicara tentangmu dan para pengagum setia menunggu di bawah mimbarmu Indira, saatnya kau tampil m…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.