Puisi: Terkapar dari Seberkas Puisi yang Membunuh (Karya Deni Puja Pranata) Terkapar dari Seberkas Puisi yang Membunuh Luka mendekamku laharnya menggumpal menggerayangi darah Luka memasungku jelma keringat tubuh menj…
Puisi: Aku yang Tidak Pernah Jatuh Cinta (Karya Deni Puja Pranata) Aku yang Tidak Pernah Jatuh Cinta Aku yang tidak pernah jatuh cinta dendang pagi dari hitungan telapak jari aku yang tidak pernah jatuh cint…
Puisi: Aku Ingin Kawini Seribu Pelacur (Karya Deni Puja Pranata) Aku Ingin Kawini Seribu Pelacur Permohonan pada seribu penghulu kawinkan aku dengan seribu pelacur tanpa janur di sebelah pintu, bukan di …
Puisi: Aksara yang Memanjat Ayat (Karya Deni Puja Pranata) Aksara yang Memanjat Ayat (1) Berbaringlah di suatu batu selebar bukit di sudut gua, sebelah pohon tak bernama …
Puisi: Surga Terbakar (Karya Deni Puja Pranata) Surga Terbakar Laut ajalmu hempaskan rembulan berasapkan perih dari rerumputan kering dan tumpukan sampah …
Puisi: Reklame Bisu (Karya Deni Puja Pranata) Reklame Bisu Dendamnya ia pajang di himpitan kota ditumpahkanlah segelas amarah dari susu kedelai yang ia minum sehabis mengerj…
Puisi: Jangan Didik Aku Menjadi Pemberontak (Karya Deni Puja Pranata) Jangan Didik Aku Menjadi Pemberontak Jangan didik aku menjadi pemberontak sebelum aku bakar kibasan debu dar…
Puisi: Bukit Kapur (Karya Deni Puja Pranata) Bukit Kapur (1) Batu-batu putih serupa selimut doa Bukit yang memanggul rindu dari setiap peziarah yang men…
Puisi: Namamu Bukan di Sungai dan di Tanah (Karya Deni Puja Pranata) Namamu Bukan di Sungai dan di Tanah Telah kutenggelamkan namamu di deras sungai bersama sepi dari sepotong s…