Puisi Cinta

Puisi: Tubuhmu Lebih Luas Dari Ranjang (Karya Joko Pinurbo)

Tubuhmu Lebih Luas Dari Ranjang Semalam sehektar ranjang. Setahun sejengkal badan. Kutempuh kau di hekta…

Puisi: Di Tengah Sunyi (Karya Rustam Effendi)

Di Tengah Sunyi Di tengah sunyi menderu rinduku, seperti topan. Meranggutkan dahan, mencabutkan akar, meranggutkan kembang kalbu…

Puisi: Episode (Karya W.S. Rendra)

Episode Kami duduk berdua di bangku halaman rumahnya. Pohon jambu di halaman itu berbuah dengan lebatnya dan kami senang mema…

Puisi: Cinta Adalah Perkara Seluruh Usia (Karya Melki Deni)

Cinta Adalah Perkara Seluruh Usia Sejak itu kita paham cinta adalah perkara seluruh usia sejarah kita. Tetapi kau tak pernah bertanya mengapa cinta t…

Puisi: Cintakah Kau Padanya (Karya Toeti Heraty)

Cintakah Kau Padanya bila kautanyakan itu padaku akan ku cerita tentang hidup padamu budak kecil dengan nada-nada panjang merayu binatang kesayangan …

Puisi: Kesadaran (Karya Sanusi Pane)

Kesadaran Pada kepalaku sudah direka, Mahkota bunga kekal belaka, Aku sudah jadi merdeka, Sudah mendapat bahagia baka. Aku melayang k…

Puisi: Cinta yang Pakai Reserve (Karya Remy Sylado)

Cinta yang Pakai Reserve Sum pah de mi cin                    ta cinta cin           ta cinta cinta cinta cinta cinta cin ta  c…

Puisi: Ke Manakah Tujuan Kita, Cintaku? (Karya Leon Agusta)

Ke Manakah Tujuan Kita, Cintaku? Perjalanan semakin jauh Ke manakah tujuan kita, cintaku? Di kaki lembah tak bernama di sana kita akan istira…

Puisi: Cinta Telah Tiba (Karya Joko Pinurbo)

Cinta Telah Tiba untuk Eka dan Ratih Cinta telah tiba sebelum kulihat parasnya di musim semi  wajahmu telah menjadi kita dan kata saat k…

Puisi: Koran Pagi Tanpa Kopi (Karya Mustafa Ismail)

Koran Pagi Tanpa Kopi Lagi-lagi aku menemukan wajahmu yang pucat dan lucu seperti bocah-bocah, kau ambilkan sehelai daun dan kau sentuhkan …

Puisi: Surat Cinta (Karya W.S. Rendra)

Surat Cinta Kutulis surat ini kala hujan gerimis bagai bunyi tambur mainan anak-anak peri dunia yang gaib. Dan angin mendesah mengeluh d…

Puisi: Tentu. Kau Boleh (Karya Sapardi Djoko Damono)

Tentu. Kau Boleh Tentu. Kau boleh saja masuk, masih ada ruang di sela-sela butir-butir darahku. Tak hanya ketika rumahku sepi, …

Puisi: Hujan Membaca Cinta (Karya Tjahjono Widarmanto)

Hujan Membaca Cinta menghitung rambutmu berlepasan sehelai-helai seperti menyimak perjalanan penuh reportase di antara bisik lampu taman dan ban…
© Sepenuhnya. All rights reserved.