Puisi: Tarian Angin (Karya Cecep Syamsul Hari) Tarian Angin Liszt, kini aku faham mengapa dengan seluruh senjamu kau gubah Tarian Angin di lebuh masa silam. Begitu lembut, begi…
Puisi: Rapsodi Budapest (Karya Cecep Syamsul Hari) Rapsodi Budapest - kepada Sándor Bénko I: bénko dixieland band Di tangan lelaki itu, sebuah malam di pusat kota telah beruba…
Puisi: Penginapan (Karya Cecep Syamsul Hari) Penginapan Malam bagai kegelisahan seorang perempuan Bali pemalu. Kutinggalkan kawanku di penginapan , sendiri dalam kekaguman m…
Puisi: Guguran Kenangan (Karya Cecep Syamsul Hari) Guguran Kenangan Di ujung malam itu, kau sadari hidupmu tinggal sepenggal sepi. Lepas dari jemari hari yang letih dan pasi. Pada …
Puisi: Hujan Bulan November (Karya Cecep Syamsul Hari) Hujan Bulan November Hujan pun turun. Cuma hujan, luput pada kebisuan tak terukur. Tak tergapai. Seekor burung gereja melesat ke se…
Puisi: Meja Kayu (Karya Cecep Syamsul Hari) Meja Kayu Inilah rahasia senja, usia yang terbuang, maut yang mengundang dan menghindar. Laut jauh, malam pualam. Kudengar berbag…
Puisi: Tuhan Menciptakan Laki-Laki dan Wanita (Karya Cecep Syamsul Hari) Tuhan Menciptakan Laki-Laki dan Wanita Tuhan menciptakan laki-laki dan wanita Pada laki-laki Ia titipkan keadilan Pada wanita Ia …
Puisi: Masa Kecil (Karya Cecep Syamsul Hari) Masa Kecil Seperti datang dari langit yang jauh: Suara yang bening itu. Lirih bagai air memercik batu pegunungan, berabad-abad se…
Puisi: Dunia Dongeng (Karya Cecep Syamsul Hari) Dunia Dongeng Tetapi di mana tempat bagi kita sejak dunia dongeng penuh asap pabrik-pabrik dan mimpiku seperti limbah layaknya: Mis…
Puisi: Kesedihan Pagi Hari (Karya Cecep Syamsul Hari) Kesedihan Pagi Hari Seperti malam sebelumnya, kau tinggalkan untukku cinta yang melahirkan kesedihan pagi hari. Sebuah roman, mun…
Puisi: Hujan Bertasbih (Karya Cecep Syamsul Hari) Hujan Bertasbih hujan bertasbih, masjid-masjid malam membiarkan keheningan tinggal dalam batin para malaikat bumi, melamakan …