Puisi: Hari yang Berbahaya (Karya Beno Siang Pamungkas) Hari yang Berbahaya Aku merasa telah tiba di sebuah tempat di mana segalanya tak mampu mengundang perhatian Kulihat helai-helai hari b…
Puisi: Sepotong Sajak dan Secawan Arak (Karya Beno Siang Pamungkas) Sepotong Sajak dan Secawan Arak Sepotong sajak menyelinap ke dalam tidurku bertanya tentang mimpi seorang ana…
Puisi: Wisky yang Puitis (Karya Beno Siang Pamungkas) Wisky yang Puitis (: buat Mas Timur SS yang baik & Mas Agus Wasit yang hebat) Seorang penyair, mengirim hu…
Puisi: Rambut Hujan (Karya Beno Siang Pamungkas) Rambut Hujan (buat yang patah hati lantaran cintanya ditolak) Petir dan gelap bercermin di buram rambut hujan…
Puisi: Secangkir Kopi (Karya Beno Siang Pamungkas) Secangkir Kopi Secangkir kopi di meja aromanya memenuhi udara mengepul menunggu senja menyesakkan dada. …
Puisi: Jalan (Karya Beno Siang Pamungkas) Jalan (1) Sebuah berita dan sepotong jalan berjajar beriringan Sebuah berita kadang mencampur kepalsuan d…
Puisi: Reklame Bunuh Diri (Karya Beno Siang Pamungkas) Reklame Bunuh Diri Mungkin ini terdengar konyol, atau tepatnya bodoh seorang lelaki menyerahkan lehernya dan menyatakan cinta kepada s…
Puisi: Status (Karya Beno Siang Pamungkas) Status ( puisi tentang Facebook ) Pagi-pagi ingin kuganti status tapi tak tahu apa yang ingin kutulis kup…
Puisi: H-2 (Karya Beno Siang Pamungkas) H-2 (baca: Ha min Dua) Orang yang berani meminta maaf adalah pribadi yang dewasa karena faham dirinya buk…
Puisi: R (Karya Beno Siang Pamungkas) R Kupanjatkan seribu doa dan penyesalan tiga tanda tertulis di mega di meja sembahyang arak dan buah …
Puisi: Malam Berkah (Karya Beno Siang Pamungkas) Malam Berkah Bulan berkah pecah. Di malam ke dua puluh tiga, angin membuka cakrawala. Purnama di pagi hari…
Puisi: Sore yang Pendiam (Karya Beno Siang Pamungkas) Sore yang Pendiam Mega menggantung di atap langit, anginnya sejuk semeribit oooiiiiy.... sebentang jalan membayang tak tahu aku …
Puisi: Kiu-Kiu (Karya Beno Siang Pamungkas) Kiu-Kiu Mulai tiga kartu kita bisa berseteru juga menggertak. Nasib terbaca di wajah masing-masing …