Puisi: Kamis Petang (Karya Beni Setia) Kamis Petang Angin berkesiur lagi. Bagai jutaan ibu yang serentak bangkit dari kuburan [Tsunami] di Aceh dan mencari anak mereka. Sement…
Puisi: Manusia Hibernasi (Karya Beni Setia) Manusia Hibernasi Saya menciptakan diri sendiri, dari bau mulut yang berdebat, dari tabrakan omong kosong yang berbelit serta me…
Puisi: Aku Masih Ingat Kamu (Karya Beni Setia) Aku Masih Ingat Kamu pohon-pohon menggosok-gosokkan kulit musim dingin riap pucuk-pucuknya. Rontok kuning-kuni…
Puisi: Di Trotoar Bersama Orang Pulang Kerja (Karya Beni Setia) Di Trotoar Bersama Orang Pulang Kerja Di trotoar bersama orang pulang kerja aku jadi orang ketiga. Juga bagi di…
Puisi: Adzan Shubuh (Karya Beni Setia) Adzan Shubuh Debu dan asap hiruk-pikuk itu membubung memenuhi langit Dan dini hari itu diam-diam Allah menurunkan embun Ajakan j…
Puisi: Ziarah (Karya Beni Setia) Ziarah Sekali waktu setapak dihapus rumput dan disembunyikan semak-perdu. Kau terlunta-lunta. Tak tahu harus bagaimana Burung-burung ber…
Puisi: Berapa Kali Kita Kehilangan dalam Menanti (Karya Beni Setia) Berapa Kali Kita Kehilangan dalam Menanti Berapa kali kita kehilangan dalam menanti jam berdetik, angin menghembus dan debu menyerbu jendela…
Puisi: Deja Vu (Karya Beni Setia) Deja Vu Mendekati petang: tak ada bedanya memainkan kaset dengan tape lama atau keping DVD dengan player mutakhir lagu yang muncul senantiasa mem…
Puisi: Soreang, Silsilah (Karya Beni Setia) Soreang, Silsilah Kenapa pohon-pohon membentuk canopy daun, tudung bagi batang tegak dan hunjaman akar? M…
Puisi: Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (Karya Beni Setia) Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (1) Usia pelan menggiring ruh memasuki masa lalu , serta dinobati d…
Puisi: Seperti Baru Kemarin (Karya Beni Setia) Seperti Baru Kemarin Seperti baru kemarin aku menjejakkan kakiku pada lumpur yang kini kekal di museum 5.00…
Puisi: Maret (Karya Beni Setia) Maret 2009 "Berikan suaramu, kepadaku," teriak iring-iringan - orang itu. Yang potret senyumnya dip…
Puisi: Kabar dari yang Pulang (Karya Beni Setia) Kabar dari yang Pulang Udara bau mercon. Pekak sisa ledakan ditandai cuilan kertas alit di halaman Di sit…
Puisi: Rumah (Karya Beni Setia) Rumah Angin mengelus daun bambu di 3 batang kerdil aur kuning yang tumbuh dekat kolam kecil di halaman sempit per…
Puisi: Juni (Karya Beni Setia) Juni Mengenangkanmu membuat pembaringan terasa hangat suara tawa dan intonasi kata tadi petang: membuat angin se…