Puisi: Antri Uang di Bank (Karya Afrizal Malna) Antri Uang di Bank Seseorang datang menemui punggungku Membicarakan sesuatu, menghitung sesuatu, seperti ka…
Puisi: Sebuah Bank (Karya Wiji Thukul) Sebuah Bank Sebuah bank memasang iklan ukuran setengah halaman koran, teriaknya: Dirgahayu Republik Indonesia 51 th Dengan huruf kapit…
Puisi: Kemis Pagi (Karya Taufiq Ismail) Kemis Pagi Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran Dan m…
Puisi: Sapi (K) Emas (Karya Hamid Jabbar) Sapi (K) Emas arus akar tanah pertanian terus memupuk kecambah merayap terus tumbuh batang terus kembang cabang terus tambah bertambah…
Puisi: Nyanyian Abang Becak (Karya Wiji Thukul) Nyanyian Abang Becak jika harga minyak mundhak simbok semakin ajeg berkelahi sama bapak harga minyak mundhak lombok-lombok akan mundh…
Puisi: Pemandangan (Karya Wiji Thukul) Pemandangan aku pangling betul pada ini jalan jendral Sudirman balaikota makin berubah sampai Slamet Riyadi-Gladag reklame rokok berkibar-kibar spand…
Puisi: Bukmun (Karya Amien Wangsitalaja) Bukmun (- Paradoks Negeri 2) Pada diam pengabar ada kalam Jam 00:00 sampai jam 00:00 kawan-kawan…
Puisi: Daun-Daun Musim Gugur (Karya Kurnia Effendi) Daun-Daun Musim Gugur : Tris Neddy Santo Setangkai daun mapple yang telungkup Bersaing warna dengan kuning senja Di antara baris-baris pohon yang mul…
Puisi: Tenggelam (Karya Karno Kartadibrata) Tenggelam Tidakkah hatimu runtuh mengalir sungai di tengah kota jembatan tenggelam setengahnya dan toko rubuh dan bank rubuh. Bata demi bata tenggela…