Puisi Apip Mustopa

Puisi: Sebuah Pemandangan (Karya Apip Mustopa)

Sebuah Pemandangan ombak menggumul pantai pantai menatap matahari dalam kepolosan semesta dalam beribu makna alpa pun bisa apa pun bisa begitu seteru…

Puisi: Kembalikan Dukamu (Karya Apip Mustopa)

Kembalikan Dukamu - kepada yang kehilangan rumah kembalikan dukamu pada api yang telah melumatkan rumahmu sepi kembalikan dukamu pada air yang telah …

Puisi: Telah Musnah Sangkuriang (Karya Apip Mustopa)

Telah Musnah Sangkuriang telah musnah sangkuriang di dasar bandung dihanyut air cikapundung duka itu tertumpah di citarum menembus gunung-gunung lari…

Puisi: Nyanyian tentang Tuhan (Karya Apip Mustopa)

Nyanyian tentang Tuhan alangkah merdu kudengar Tuhan dalam nyanyian orang sekarang seperti lagu kasih sayang yang dilepaskan ora…

Puisi: Seekor Burung Dara Tua (Karya Apip Mustopa)

Seekor Burung Dara Tua burung dara di ranting kering mengelus kilau bulunya awan di atas seperti terbaring merenung arah tujunya burung …

Puisi: Kita Sudah Beribu Kali Bicara (Karya Apip Mustopa)

Kita Sudah Beribu Kali Bicara kita sudah beribu kali bicara soal gelandangan dan mereka tetap berkeliaran kita sudah beribu kali…

Puisi: Dalam Masjid (Karya Apip Mustopa)

Dalam Masjid aku berusaha menetapi lima kali dalam sehari di depan mihrab memasrahkan diri ke dalam hening suci ke bawah keagung…

Puisi: Tuhan Telah Menegurmu (Karya Apip Mustopa)

Tuhan Telah Menegurmu Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat perut anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan…

Puisi: Gerimis yang Diam-Diam (Karya Apip Mustopa)

Gerimis yang Diam-Diam Pada suatu temaram subuh Yang dingin oleh perjalanan musim Adakah kau lihat di atas atap rumah-rumah Gerimis…
© Sepenuhnya. All rights reserved.