Puisi Amien Wangsitalaja

Puisi: Teman Selingkuh (Karya Amien Wangsitalaja)

Teman Selingkuh Kutunggu kau teman selingkuh Di sisi taman di sudut perpustakaan Kita kan bercengkrama Sembari memperluas bacaan Sehingg…

Puisi: Titanic (Karya Amien Wangsitalaja)

Titanic Siapa dapat menyanjung laut memerdekakan maut seijin biduk, kapten? kecuali kami pencipta s…

Puisi: Intelektual dan Sejarah (Karya Amien Wangsitalaja)

Intelektual dan Sejarah sempatkan dirimu untuk memikirkan negeri ini sebagaimana engkau memikirkan budi d…

Puisi: Ramadhan (Karya Amien Wangsitalaja)

Ramadhan kupercaya hadirmu memperbesar kemungkinan luruhnya angkuh redamnya dendam dan bersama waktu …

Puisi: Hizib Demonstran (Karya Amien Wangsitalaja)

Hizib Demonstran dahagaku pada revolusi ibarat imaji perpacaran antusiasme libidinal orang-orang miskin …

Puisi: Habiba dan Pencuri (Karya Amien Wangsitalaja)

Habiba dan Pencuri  (1) Habiba, kucuri senyum kecilmu dari dalam keseronokan rumah yang mengunci sejarah d…

Puisi: Samarinda (Karya Amien Wangsitalaja)

Samarinda Ia mohang daeng mangkona melaksanakan titah sultan kutai sambil menata adat bugis “orang bugis…

Puisi: Khalifah Ali (Karya Amien Wangsitalaja)

Khalifah Ali (- Abdurrahman Wahid) Ali pemimpin cerdas dari bijaknya lahir mantiq dan perbalahan dan a…

Puisi: Khalifah Umar (Karya Amien Wangsitalaja)

Khalifah Umar (- Abdurrahman Wahid) Suatu malam umar mencuri gandum dari gudang negara (karena di sudu…

Puisi: Sufi, Tuhan, Pejabat Negara, Tentara Bersenjata (Karya Amien Wangsitalaja)

Sufi, Tuhan, Pejabat Negara, Tentara Bersenjata Sebelum sufi mengenal tuhan ia takut kepada pejabat negara …

Puisi: Makrifat Acheh (Karya Amien Wangsitalaja)

Makrifat Acheh (1) Ada yang mendekatkanku padamu seperti cinta mendekatkan pengantin Ada yang mendekat…

Puisi: Belajar Tasawuf (Karya Amien Wangsitalaja)

Belajar Tasawuf Alda (Belajar Tasawuf 1) aku tak biasa nerjemahkan khidmat yang dewasa sehingga rona…

Puisi: Bukmun (Karya Amien Wangsitalaja)

Bukmun (- Paradoks Negeri 2) Pada diam pengabar ada kalam Jam 00:00 sampai jam 00:00 kawan-kawan…

Puisi: Tajau Pecah (Karya Amien Wangsitalaja)

Tajau Pecah ini pengajian tauhid “asal tajau dari tanah maka ia mudah pecah” kami rindu perempuan ma…

Puisi: Provokasi (Karya Amien Wangsitalaja)

Provokasi (1) Ah perempuan engkau yang ngajak aku berzina dan engkau pula yang paling bernafsu m…

Puisi: Orang Kada Balampu (Karya Amien Wangsitalaja)

Orang Kada Balampu “kami tak pernah memuja mandau tak pernah menyanjung badik” orang kada balampu tertul…

Puisi: Jalaluddin Rumi (Karya Amien Wangsitalaja)

Jalaluddin Rumi (1) aku yang kehilangan kekasih kini nemukan cinta sebab mentari memang tak tertangkap selain cahaya aku merindukan…
© Sepenuhnya. All rights reserved.