Puisi Akhmad Taufiq

Puisi: Darah di Palestina (Karya Akhmad Taufiq)

Darah di Palestina Kulihat darah sepanjang sejarah di tanah Palestina entah atas nama apa atas nama Tuhankah? ah, tidak, - Tuhan tak per…

Puisi: Es Krim pada Minggu Pagi (Karya Akhmad Taufiq)

Es Krim pada Minggu Pagi Habis tanpa jeda tanpa sisa es krim yang kau lumat pagi ini hanya segelas plasti…

Puisi: Kelana Kota (Karya Akhmad Taufiq)

Kelana Kota Aku tidak tahu, - mengapa daun itu gugur di tengah musim semi Aku juga tidak tahu, - men…

Puisi: Kupeluk Kau di Ujung Ufuk (Karya Akhmad Taufiq)

Kupeluk Kau di Ujung Ufuk Kupeluk Kau di ujung ufuk kala samudera menabur sepi dan alam menjadi gelisah …

Puisi: Antara Kau dan Aku (Karya Akhmad Taufiq)

Antara Kau dan Aku (: Kepadamu yang selalu kepadaku) Antara kau dan aku adalah seribu malam perjalanan k…

Puisi: Isyarat Alam (Karya Akhmad Taufiq)

Isyarat Alam Barangkali samudera yang kemarin sedang bergemuruh itu adalah bagian terkecil dari isyarat …

Puisi: Alkisah tentang Hujan (Karya Akhmad Taufiq)

Alkisah tentang Hujan Di sini hujan, - tidak seperti biasanya setiap aku pulang ke kampung halaman daun …

Puisi: Mengapa Kau Janjikan (Karya Akhmad Taufiq)

Mengapa Kau Janjikan Di mana akan kita baca puisi bersama kalau waktu tlah menghapus goresan sukma Di ma…

Puisi: Mengapa Kita Suka Menghirup Kegelapan (Karya Akhmad Taufiq)

Mengapa Kita Suka Menghirup Kegelapan Mengapa kita suka menghirup kegelapan kalau cahaya ingin merasuki sukm…

Puisi: Lalat Bau Mayat (Karya Akhmad Taufiq)

Lalat Bau Mayat (: Catatan untuk anak-anak Euthopia) I Di negeri sana seorang anak manusia tengkurap …

Puisi: Sebut Atas Asma (Karya Akhmad Taufiq)

Sebut Atas Asma (I) Dalam kekelaman malam ataupun dalam detak waktu yang tanpa batas Nama-Mu berada …

Puisi: Oase Takdir Mimpi (Karya Akhmad Taufiq)

Oase Takdir Mimpi Jangan tanyakan jati diri Kalau yang sejati tlah kita bunuh sendiri Sejak zaman azali …

Puisi: Takdir Insani (Karya Akhmad Taufiq)

Takdir Insani Ku jelang siang kala pagiku merindu Ku jelang malam kala petangku termangu Detik menuju me…

Puisi: Tuhan (Karya Akhmad Taufiq)

Tuhan Tuhan, - Ingin kureguk cinta-Mu menyatu dalam darahku mengaliri setiap nafas menghujam pada setiap detak jantungku Aku manusia k…

Puisi: Adakah Hidup Ini Menjadi Pengantin Abadi (Karya Akhmad Taufiq)

Adakah Hidup Ini Menjadi Pengantin Abadi Adakah hidup ini menjadi pengantin abadi tatkala nafiri alunkan jiw…

Puisi: Lilin-lilin Malam (Karya Akhmad Taufiq)

Lilin-Lilin Malam Tetes tetes lilin Meleleh berturutan Menghapuskan setiap zat Menghanyutkan setiap hasr…

Puisi: Di Batas Ufuk itu (Karya Akhmad Taufiq)

Di Batas Ufuk itu Sejenak kulihat ufuk di sebelah barat hidup kita yang bersimpuh di bawah temaram cahaya …
© Sepenuhnya. All rights reserved.