Puisi: Papua (Karya Ahda Imran) Papua Lalu seluruh lembah mengeluarkan pekiknya sakit yang sampai ke lubuk sungai. Pulau-pulau karang berwarna toska, padang-padang rumput, …
Puisi: Semanggi (Karya Ahda Imran) Semanggi Meminjam tubuhmu dari jalanan penuh tentara dan mahasiswa: Aku penari dengan kening yang retak. Ranting angin tumbuh dan menjulur…
Puisi: Jantung Bayang (Karya Ahda Imran) Jantung Bayang Aku si jantung bayang Makhluk halus penunggu menara purba Berdegup di tengah jemaat dan nestapa Menghembus dari pintu ang…
Puisi: Perempuan yang Menyulam di Tepi Sungai (Karya Ahda Imran) Perempuan yang Menyulam di Tepi Sungai Kusulam sungai dengan tangan yang sakit, dengan bergelas-gelas kopi, dengan seluruh ingatan buruk yang…
Puisi: Buat Drawing Tisna Sanjaya (Karya Ahda Imran) Buat Drawing Tisna Sanjaya Kata orang suci Lidah sedingin belati Jubah orang suci Putih orang mati. 2017 Analisis Puisi: Puisi "B…
Puisi: Tan Malaka (Karya Ahda Imran) Tan Malaka pejalan jauh tak bertubuh pergi datang tak berbayang 2012 Analisis Puisi : Puisi "T…
Puisi: Jalan Tan Malaka, Payakumbuh (Karya Ahda Imran) Jalan Tan Malaka, Payakumbuh Lurus jalan menuju Suliki di ujungnya persimpangan - Koto Tangah dan Koto Tingi keduanya menuju ke dalam lemb…
Puisi: Dalam Kapal Nuh (Karya Ahda Imran) Dalam Kapal Nuh Seperti mantel bulu yang lembab suaramu menyelubungi pikiran. Selubung yang membuat tubuhku menjadi biru. Selubung yang me…
Puisi: Dalam Kota di Atas Pasir (Karya Ahda Imran) Dalam Kota di Atas Pasir Angin menghilang di jalan dulu ada yang selalu menyerupai dirimu - pohon yang meneteskan air, gerak bayang sepanjan…
Puisi: Sebuah Taman dalam Tubuhmu (Karya Ahda Imran) Sebuah Taman dalam Tubuhmu Aku menemukan sebuah taman dalam tubuhmu. Saat jenazahmu dimandikan taman berwarna putih kekuning-kuningan serup…
Puisi: Pidie (Karya Ahda Imran) Pidie (buat Cut Fatmah Hassan) Daun-daun menulis di kerudungmu, Inong syair-syair ratusan tahun ketika kat…