Puisi: Doa Pembakaran (Karya Abrar Yusra) Doa Pembakaran Api apa membakar ? Membuat darah panas dan bergolak di urat-urat nadi? Api apa membakar diri? Membakar gelap ini? …
Puisi: Kereta Api Malam (Karya Abrar Yusra) Kereta Api Malam Kereta api menderam-deram menempuh malam terengah-engah menujumu: Kekasih dalam mantel, di pinggir rel, di subuh har…
Puisi: Jakarta (Karya Abrar Yusra) Jakarta di mana-mana, di rumah di jalan di siang di malam. di mana-mana Kudengar klenengan dan tiktok beca Pusingan roda dan derak-de…
Puisi: Padang! Halo, Padang! (Karya Abrar Yusra) Padang! Halo, Padang! kosong? Padang, dalam kesunyian: Aku jalan dengan seorang penyair menembus malam larut dan pelabuhan larut Dan bintang-bint…
Puisi: Sajak Pintu (Karya Abrar Yusra) Sajak Pintu Ditanya di mana tentulah di pintu Dicari di mana tentulah di pintu entah kenapa terus-terusan di pintulah aku: Pintu kamar …
Puisi: Pasung (Karya Abrar Yusra) Pasung Biru di mana-mana, pintu-pintu langit, terbuka terbuka saja. Tapi hanya membuat gila burung terpasung terpasung tenaga dan dan nafas pendek da…
Puisi: Sajak Sepatu (Karya Abrar Yusra) Sajak Sepatu Aku tak bisa duduk. Seperti makin lama makin menjadi korsi yang kududuki ini. Akupun keluar rumah. Mulanya ingat pacar tapi kata orang i…
Puisi: Aku Tidak Mengerti (Karya Abrar Yusra) Aku Tidak Mengerti Aku mengerti merek-merek toko, merek-merek perkebunan dan industri walaupun tak bisa mem- baca aksara Cina dan India …
Puisi: Terbang dalam Gelap (Karya Abrar Yusra) Terbang dalam Gelap Selain tiket pesawat aku tak punya kepastian apa-apa Selain merk pesawat aku tak tahu apa-apa Terbang malam Hidupku di tangan tak…
Puisi: Lepaskan Burung-Burung (Karya Abrar Yusra) Lepaskan Burung-Burung Kata-kata, hangatnya burung hidup di genggaman, lepaskan, lepaskan burung hidup di genggaman tanganmu: Lepaska…
Puisi: Sungai yang Lain (Karya Abrar Yusra) Sungai yang Lain Kualirkan sungai ini ke malam khayal dalam hujan badai yang menghalau dan membenamkan dunia yang sedang ambrol Kubuk…
Puisi: Sungai Malam (Karya Abrar Yusra) Kampuchea: Sungai Malam Tusuk letusan berasap amis mayat-mayat mengigau mengigau-igau menyusupi daging-daging panas sedihku! Kutuk perang mem…
Puisi: Talqin (Karya Abrar Yusra) Talqin Makhluk ganjil masa depan itu terkapar sekarat mengerami samar kilau fatamorgana ruang batinku yang hangus di gurun, disesah panas ber…