Puisi: Jalan Bunda (Karya Abdurahman Faiz) Jalan Bunda Bunda engkaulah yang menuntunku ke jalan kupu-kupu September, 2003 Sumber: Aku Ini Puisi Cinta (2005) Analisis Puisi: Puisi "Jalan …
Puisi: Ayah (Karya Abdurahman Faiz) Ayah (1) Sedalam laut, seluas langit cinta selalu tak bisa diukur begitulah ayah mengurai waktu meneteskan keringat dan rindunya untukku Ayah (2) Aya…
Puisi: Ayah Bundaku (Karya Abdurahman Faiz) Ayah Bundaku Bunda engkau adalah rembulan yang menari dalam dadaku Ayah engkau adalah matahari yang menghangatkan hatiku Ayah bunda kucintai kau berd…
Puisi: Kepada Guru (Karya Abdurahman Faiz) Kepada Guru Aku selalu bermimpi matahari telah melahirkan para guru dan guru melahirkan banyak matahari hingga matahari tak lagi sendiri Matahari tak…
Puisi: Penyair (Karya Abdurahman Faiz) Penyair Penyair memahat kata-kata untuk orang-orang dewasa dan menaburkan kata-kata pada kanak-kanak sepertiku Aku berloncatan menangkap huruf sebaga…
Puisi: Sajak Anti Perang (Karya Abdurahman Faiz) Sajak Anti Perang Mengapa perang tak kunjung berhenti? hujan mortir peluru, gerimis darah dan air mata kebiadaban menanti di setiap tapak jalan di an…