Puisi Abdul Hadi WM

Puisi: Baitul Makdis, pada Malam Israk (Karya Abdul Hadi WM)

Baitul Makdis, Pada Malam Israk Kita tunggu gemintang, mengerdipkan matanya lembut kita tunggu angin mencecah arusnya kencang suara laut di ba…

Puisi: Kembali Tak Ada Sahutan di Sana (Karya Abdul Hadi WM)

Kembali Tak Ada Sahutan di Sana Kembali tak ada sahutan di sana Ruang itu bisu sejak lama dan kami gedor terus…

Puisi: Tuhan, Kita Begitu Dekat (Karya Abdul Hadi WM)

Tuhan, Kita Begitu Dekat Tuhan, Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan, Kita begitu dekat Seperti k…

Puisi: Doa untuk Indonesia (Karya Abdul Hadi WM)

Doa untuk Indonesia Tidakkah sakal, negeriku? Muram dan liar Negeri ombak Laut yang diacuhkan musafir karena tak tahu kapan badai keluar da…

Puisi: Aku Berikan (Karya Abdul Hadi WM)

Aku Berikan Aku berikan seutas rambut padamu untuk kenangan tapi kau ingin merampas seluruh rambutku dari kepa…

Puisi: Maut dan Waktu (Karya Abdul Hadi WM)

Maut dan Waktu Kata maut: Sesungguhnya akulah yang memperdayamu pergi mengembara sampai tak ingat rumah menyusuri gurun-gurun dan lembah keluar m…

Puisi: In Memoriam Amir Hamzah (Karya Abdul Hadi WM)

In Memoriam Amir Hamzah Keranjang itu masih menatap. Tahun mau berbunga Tapi langit berangkat kemarau di jendela Tanganmu: Mulut yang mengu…

Puisi: Gerimis (Karya Abdul Hadi WM)

Gerimis (1) Seribu gerimis menuliskan kemarau di kaca jendela Basah langit yang sampai melepaskan senja Bersa…

Puisi: Ada Sebuah Kota, Katamu, Tak Pernah Teduh (Karya Abdul Hadi WM)

Ada Sebuah Kota, Katamu, Tak Pernah Teduh AKU ingin mengunjungi sebuah negeri tanpa mesjid dan rumah sakit, tanpa kedai minum, lewat peperangan y…

Puisi: Anak Desa (Gubahan Abdul Hadi WM)

Anak Desa Aku anak desa Aku tinggal di tepi kali hijau Bersih dan jernih airnya Segar tak ada bandingnya …

Puisi: Lagu Putih (Karya Abdul Hadi WM)

Lagu Putih Malam itu datang dengan sayap burung Yang berisik menuju kota Di luar daunan menderu Menyeru kela…

Puisi: La Nausee (Karya Abdul Hadi WM)

La Nausee Di muka jendela: senja pun habis Tinggal gerimis Belum berhenti Angin tak bangkit lagi Catatan harian: membuatku rusuh Pohon-pohon hilang d…

Puisi: Sarangan (Karya Abdul Hadi WM)

Sarangan Pohon-pohon cemara di kaki gunung pohon-pohon cemara menyerbu kampung-kampung bulan di atasnya …
© Sepenuhnya. All rights reserved.