Kwatrin

Puisi: Kwatrin-Kwatrin Pagi di Bali (Karya Linus Suryadi AG)

Kwatrin Pagi di Bali (1) Matahari bangkit di laut Jawa Wahai! Matahari siapa pula? Baru kemarin ia tenggelam di lepas Kuta Sambil meliak-liukka…

Puisi: Kwatrin Mei Menuju Danau Ning Ati (Karya Dimas Arika Mihardja)

Kwatrin Mei Menuju Danau Ning Ati (1) "Pa, ini tanggal satu, kan?" bisik ibu nurani sembari kecup pipi pa…

Puisi: Kwatrin Musim Gugur (Karya Goenawan Mohamad)

Kwatrin Musim Gugur (1) Di udara dingin proses pun mulai. Malam membereskan daun-daun menyiapkan ranjang mati. Hari akan melengkapkan tahu…

Puisi: Kwatrin tentang Sebuah Poci (Karya Goenawan Mohamad)

Kwatrin tentang Sebuah Poci Pada keramik tanpa nama itu kulihat kembali wajahmu Mataku belum tolol, ternyata untuk sesuat…

Puisi: Kwatrin Jalan (Karya Gunoto Saparie)

Kwatrin Jalan jalan ini sempit, berkelok, dan melingkar  entah menuju ke mana, tak sampai jua tak sepenuhnya aku tahu arah tujuan kita lanskap hijau …

Puisi: Kwatrin Embun (Karya Gunoto Saparie)

Kwatrin Embun kuraba embun dingin suatu pagi  yang berlinangan di ujung daun subuh baru saja melengkapkan dini hari  di horison sayup mengabur segala…

Puisi: Kwatrin Malam (Karya Acep Zamzam Noor)

Kwatrin Malam Ada yang dingin diucapkan angin Mungkin dingin. Seperti ada yang ingin diucapkan Mungkin kegelisahan. Musik yang gemetar Pada gitarmu. …

Puisi: Kwatrin Sunyi (Karya Acep Zamzam Noor)

Kwatrin Sunyi (1) Buat Orchid Blanco Tanganmu tertinggal di padang ilalang Suaramu bergayut di dahan-dahan Hutan sunyi dan senyap, hati pun rindu den…

Puisi: Kwatrin buat Ibu (Karya Gunoto Saparie)

Kwatrin buat Ibu jenazahmu pun berangkat pada tengah hari teduh matamu kuingat rindu penyair jadi ragi …

Puisi: Kwatrin Sebelum Berangkat (Karya Dimas Arika Mihardja)

Kwatrin Sebelum Berangkat Surai-surai kuda merah-putih hati memantas diri sebelum matahari memanaskan api pemba…
© Sepenuhnya. All rights reserved.