Kuint

Puisi: Malampun Tiba (Karya Risky Agato)

Malampun Tiba Malampun tiba aku tak sempat mengejakan namamu Tak sempat membisikkan selamat tidur melalui cahaya bulan Malampun tiba aku belum sampai…

Puisi: Keluh (Karya Sanusi Pane)

Keluh O, pikiranku, pergilah melayang. Dalam.  Malam. Ah, bawa hatiku, cinta dan sayang. O, jiwaku, …

Puisi: Embun (Karya Raudal Tanjung Banua)

Embun Wahai kelopak mawar yang tawar Wahai daun pisang yang terberai Wahai daun talas yang timpas Beri aku embun pengusir haus gurun! …

Puisi: Sidaguri (Karya Dyah Budiarsih)

Sidaguri Bunga sidaguri kelopakmu kuning kemilau daunmu berwarna hijau membuat orang terpukau hingga lupa sedang galau. Bunga sidaguri layu di sore h…

Puisi: Pulang (Diterjemahkan oleh Taufiq Ismail)

Pulang Dengan bertiupnya angin sehari-hari penuh pengejekan Dan pekayuan dipukul angin dan tertunjam, cintaku…

Puisi: Detak (Karya Seno Gumira Ajidarma)

Detak pagi berdetak mengejar malamnya arloji berdetak mengejar waktunya pohon berdetak mengejar buahnya sungai berdetak mengejar lautnya siapa berdet…

Puisi: Bintang Malam (Karya Linus Suryadi AG)

Bintang Malam     Semesta hariku menjadi lain, sejak hujan-musimpun menepiskan dingin tanpa angin, diam diam diam mengguyur kelam, di langit semerbak…

Puisi: Kopi Bila (Karya Raedu Basha)

Kopi Bila (: Iffah Hannah) Bila saja malam nanti tak ada kopi panas sedangkan hujan turun teramat deras mu…

Puisi: Manila Bay, Senja (Karya Acep Zamzam Noor)

Manila Bay, Senja Kau membawaku pada puncak gelombang Dan gelombang membakarku dengan sepinya Sebelum gelap…

Puisi: Nokturno (Karya Acep Zamzam Noor)

Nokturno Untukmu kunyanyikan lagu rinduku malam ini Dengan musik yang tenang kulayari gelombang pasang Kau tahu, betapa hening bunyi yang di…

Puisi: Di Museum Vincent Van Gogh, Amsterdam (Karya Acep Zamzam Noor)

Di Museum Vincent Van Gogh, Amsterdam Di ranjang yang kusam kau menggeraikan Rambut ilalangmu. Dingin yang se…

Puisi: Tugu (Karya Rivai Apin)

Tugu Bila rumah dan mimpi telah hancur Jangan kaukatakan: Binatang-binatang pada mati, semuanya keindahan pada redup Dan kau telah sendiri…

Puisi: Sajak Ibuku yang Perkasa (Karya Ariadi Rasidi)

Sajak Ibuku yang Perkasa Seorang ibu tegar menatap arah perempuan perkasa ditinggal suami tanpa ada tetes air mata mengalir perempuan cantik tertakdi…

Puisi: Khasiat Transformasi Panik (Karya Pudwianto Arisanto)

Khasiat Transformasi Panik sakit diperdaya resep, pertemuan yang diulang-ulang itu sibuk menerima inskuksi: pangkal paha disudahi injeksi perasan sul…
© Sepenuhnya. All rights reserved.