Haiku

Puisi: Saat Lelah, Letih (Karya Kurniawan Junaedhie)

Saat Lelah, Letih Tidurlah saja Jangan takutkan malam Alam disapih. Terang bulan Aspal jalan berkilat …

Dua Malam di Jogja Masuk ke hotel Potret Sang Sultan Dalam alam terpisah Melihat peta Hampir semua tempat Asing bagiku Malam di D…

Rindu api bakar nyala ditiup angin cakrawala Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puisi : Puisi "Rindu&quo…

Senyum matahari di dinihari mencium bukit Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puisi : Puisi "Senyum"…

Haiku Haimu (1) Mendung bergulung Bubarkan perjamuan Di langit kayas. (2) Kiamat kecil Letupan bulan hujan Kaleidoskop. (3) Abu …

Haiku Penghujan (1) Semilir. Embun dini menitik dari rimbunan bambu. Haiku Penghujan (2) Setapak tan…

Haiku 12 Purnama Januari menggigil dalam bekap beku rembulan yang memanggil waktu hujan rindu membatu diluruhkan Februari p…

Rumah Berumah tanah. Beratap langit, dua-duanya pahit? Analisis Puisi: Dalam kepadatan dan keheningan yang sangat ringkas, puisi “Rumah” kary…

Perut Hari melonjak dalam perut sajak. Sepi tak beranjak. Analisis Puisi: Puisi “Perut” karya Wing Kardjo adalah contoh kuat dari bagaimana …

Bayang Di kelab malam Lampu dan bayang-bayang Tak pernah tentram Analisis Puisi: Puisi berjudul “Bayang” karya Wing Kardjo merupakan puisi p…

Di Bandung Di bawah bulan Harumnya teh Kamomil Buatku lena Memakai mantel di Jalan Riau Bandung Bac…

Masuk Ramadhan Rotasi bulan Merengkuh Ramadan Perbanyak amalan Di meja makan: Menatap menu Iftar M…

Di Hotel Lampu yang suram Di kamar penginapan. Baca suratmu. Bulan memucat Gelisah daun jambu Teringat rumah. Tak bisa tidur M…