2025

Puisi: Mati Kata, Mati Suara (Karya Ehfrem Vyzty)

Mati Kata Mati Suara : kepada Cahayani-ku Darah seperti apa lagi yang kukorbankan Untuk mengeja cinta yang terselip di nadimu itu mawarku? Engkau dur…

Puisi: Di Tengah Reruntuhan (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Di Tengah Reruntuhan Reruntuhan itu bercerita, Tentang rumah yang hilang, tentang mimpi yang hancur. Tapi Palestina, engkau tetap berdiri teguh, Mesk…

Puisi: Tentang Malam (Karya Maria Dominika)

Tentang Malam aku bersimpuh dalam relungku, menghitung dentang rindu, yang bergema di kalbuku, menyusuri dinding-dinding sepi, di bawah langit-langit…

Puisi: Di Bawah Bayang Kezaliman (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Di Bawah Bayang Kezaliman Di bawah bayang kezaliman, Palestina tetap bernafas. Setiap darah yang tumpah adalah sumpah, Untuk tanah yang tak akan terl…

Puisi: Aku Ingin Mencium (Karya Melki Deni)

Aku Ingin Mencium Aku ingin mencium bibirmu karena aku tahu kata-kata mengalir dari bahasa dalam tubuhmu: aku ingin mendengarkannya pertama kali di s…

Puisi: Perjalanan yang Tak Berujung (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Perjalanan yang Tak Berujung Palestina, perjalananmu panjang, Di antara duri dan batu, Engkau terus berjalan, meski kaki terluka. Namun tekadmu adala…

Puisi: Seandainya Malam Tenggelam di Wajahku (Karya Maria Dominika)

Seandainya Malam Tenggelam di Wajahku seandainya, malam luruh di wajahku, tenggelam di peluk kelam, ada kelana waktu di anganku, melukis temaram yang…

Puisi: Kemenangan yang Tertunda (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Kemenangan yang Tertunda Palestina, engkau tetap berjuang Meski langit menutupi cahaya matahari. Setiap peluru adalah doa, Setiap luka adalah saksi k…

Puisi: Lampu-Lampu Kota (Karya Maria Dominika)

Lampu-Lampu Kota redup gelisah, perjalanan tak bertuan kenangan yang berkelana dari kota ke kota, berbekal lusuh surat, tentang pujangga asmara, di k…

Puisi: Surat untuk Rindu (Karya Istianatun Nur Alifiah)

Surat untuk Rindu Hai orang baik, apa kabar? Apakah baik? Sekarang dadaku sudah tak lagi sesak Mendengar namamu sudah tak lagi isak Sekarang aku suda…

Puisi: Panggilan Palestina (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Panggilan Palestina Palestina, suara dari tanahmu, Bagaikan angin yang berbisik keras. Kami mendengar panggilanmu, Untuk keadilan yang tak kunjung da…
© Sepenuhnya. All rights reserved.