Puisi: Potret Kenangan (Karya Kliwon Mansi) Potret Kenangan masih aku simpan wajahmu; membayang kabar duka sukanya main petak umpet dengan kenangan yang mengiranya mainan hati disiramkan kata…
Puisi: Jalan Menuju Rumahmu (Karya Melki Deni) Jalan Menuju Rumahmu Kau hanya perlu menunggu, meskipun ia tak pasti datang ia berjalan ke sana kemari tanpa mengeluh, mencari jalan menuju Rumahmu. …
Puisi: Tidak Ada Rindu untuk Tuhan (Karya Melki Deni) Tidak Ada Rindu untuk Tuhan Saya melihat seorang muda sibuk dengan ponsel pintarnya selama 24 jam di semua tempat. Sementara dia cengar-cengir sendir…
Puisi: Jeritan dari Luar Garis (Karya Carrik Dagur) Jeritan dari Luar Garis Sebelum berangkat ke sana, Kau yang membumi menyuguhkan(ku) janji-janji demikian; segala harap(ku) akan terkabul, segala hara…
Puisi: Lautan Hikmah (Karya Ummi Sulis) Lautan Hikmah Lembaran daun menguning Terseret angin Jatuh tertempel pada kaca mobil Terbawa hingga ke seberang Pengejawantahan Dari takdir Sungaili…
Puisi: Merajah Mimpi (Karya Ummi Sulis) Merajah Mimpi Berpayung asa Bermantrol tekad Terobos pekat lautan kisah Pandang wajah-wajah penuh harapan Sama Merajah mimpi Di tengah gelombang tak…
Puisi: Asa Seorang Guru (Karya Ai Lundeng) Asa Seorang Guru Di ruang kelas kutatap wajah-wajah penuh ceria Kulihat satu persatu sungguh buat hati bahagia Walau kadang ada tingkahmu yang buatku…
Puisi: Goodbye (Karya Ai Lundeng) Goodbye Waktu terus berputar Jangan pernah melihat ke belakang Lambaikan tangan .... Katakan goodbye aku tak akan Kembali Tuhan Bersamaku Dia tak aka…
Puisi: Ibu (Karya Ai Lundeng) Ibu Sejuta kata terima kasih yang kuucapkan Tak kan mampu untuk membalas kebaikanmu Segudang emas yang kupersembahkan Tak sebanding dengan peluh dan …
Puisi: Diam (Karya Ai Lundeng) Diam Hatiku berkata diam Walau banyak kata yang harus kulontarkan Tapi hatiku tetap berkata Diam..... Andai mampu kusampaikan Entah berapa untaian ka…
Puisi: Menunggu Waktu (Karya Ai Lundeng) Menunggu Waktu Daun-daun berguguran Di antara rumput hijau Tak satupun yang peduli, karena sudah tak berarti lagi Sementara daun hijau di pohon menun…